Tangani Krisis Kesehatan Pasca Bencana, Depkes Pakai Data BMG

Jakarta - Pasca bencana alam, penyakit seperti diare, gatal-gatal, dan radang paru-paru biasanya muncul. Jika data perilaku alam dipegang Depkes, krisis kesehatan semacam itu bisa ditangani dengan cepat.Itu sebabnya Depkes bekerjasama dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) dan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) dalam pemanfaatan data dan informasi yang cepat, tepat dan terpadu untuk penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana yang terjadi di Indonesia.Kerjasama ini akan dilakukan selama 5 tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan masing-masing pihak."Kerjasama dengan BMG dimaksudkan untuk mengantisipasi perubahan cuaca atau iklim dan perilaku alam sekitar kita yang sangat bermanfaat dalam kesiapan di bidang kesehatan," kata Sekretaris Jenderal Depkes Sjafii Ahmad di kantor Depkes, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Kamis (1/9/2006).Selain data tentang kejadian gempa dan tsunami, informasi BMG juga dapat dipakai untuk menganalisis epidemiologis penyakit menular tertentu yang menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) seperti musim hujan dengan demam berdarah dan musim kemarau dengan diare.Lingkup kerjasama dengan BMG, Depkes menyusun rencana kegiatan penanggulangan krisis kesehatan yang disebabkan oleh aktivitas alam, menyediakan fasilitas untuk akses data dan informasi BMG, memanfaatkan data dan informasi dari BMG untuk kesiapsiagaan penanggulangan krisis kesehatan, serta memberikan umpan balik pemanfaatan data dan informasi BMG."Sedangkan kerjasama Depkes dengan RAPI untuk mendapatkan informasi langsung dari lapangan," jelas Sjafii Ahmad. (sss/)