Kantor BNN Kota Tasikmalaya mendapat kiriman 'tunjangan hari raya' (THR). THR bernada sindiran itu datang usai heboh surat Kepala BNN Kota Tasikmalaya yang meminta THR kepada perusahaan otobus Budiman.
THR yang datang berisikan setandan pisang dan beberapa lembar uang mainan. THR itu dikirimkan sekelompok pelajar.
"Tadi dikirim oleh pelajar sekitar 5 orang, kalau atributnya seperti dari aktivis NU," kata salah seorang petugas keamanan kantor yang terletak di Jalan Dewi Sartika Kota Tasikmalaya itu, dilansir detikJabar, Rabu (12/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pelajar yang datang selepas tengah hari itu mengirim setandan pisang mentah dan beberapa lembar uang mainan. Tertulis di kertas itu nilainya Rp 1 juta.
"Ya kami terima saja, mereka tak lama kembali pulang. Mereka juga sempat melakukan teatrikal, yang mengasih pisang ini pakai topi caping," kata petugas keamanan.
Sub Koordinator Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Tasikmalaya, Ridwan Juniarsa, memaklumi respons masyarakat dalam menyikapi masalah Kepala BNN minta THR. Dia menegaskan seluruh anggota BNN Tasikmalaya tidak pernah diajak rapat atau sekadar komunikasi terkait surat tersebut.
Dia juga menegaskan sama sekali tidak mengharapkan adanya THR dari pihak eksternal dengan cara meminta melalui surat resmi seperti itu. "Ya mungkin ini risiko yang kami terima, akibat masalah yang kemarin ramai. Kami jadi menanggung beban tersendiri, dipandang negatif oleh masyarakat," kata Ridwan.
Baca selengkapnya di sini.
Simak Video 'Viral BNN Tasikmalaya Minta Jatah THR ke PO Bus':