.webp)
Hingga periode keduanya menjabat presiden, kepuasan publik terhadap kinerja Joko Widodo (Jokowi) masih tinggi. Lebih dari itu, kapasitas kader PDI Perjuangan itu dalam merangkul lawan-lawan politik membuatnya acap kali dianggap 'sakti' hingga dinilai menjadi 'penentu' arah pertempuran politik di pemilu mendatang.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) besutan Djayadi Hanan memunculkan angka 76,8% dalam survei kepuasan publik terhadap kinerja presiden. Melihat hal itu, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengatakan rakyat percaya kepada Jokowi.
"Tinggi dan meningkatnya kepuasan publik membuktikan Jokowi setia di garis rakyat," ujar Budi Arie, Senin (10/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kesaktian Jokowi kini diuji. Rentetan peristiwa menunjukkan hal itu. Mulai dari penolakan 2 kepala daerah dari PDI Perjuangan terhadap agenda Piala Dunia U-20 hingga kegaduhan KPK-Polri menyusul pencopotan Brigadir Jenderal Endar Priantoro dari Direktur Penyelidikan KPK.
Belum lagi, kontroversi juga mencuat, seiring dengan kehadiran Jokowi di tengah-tengah wacana Koalisi besar yang digalang Prabowo Subianto cs. Tak sedikit yang menilai Jokowi bermanuver dan berpotensi mengubah haluan politik, lalu berjarak dengan partai sendiri, PDI Perjuangan.
"Jadi saya melihat, Jokowi di situ jelas sebagai leader, sebagai koordinator, sebagai ketua tim, sebagai inisiator dalam pembentukan koalisi besar itu," ungkap Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin.
Kepada detikX, seorang sumber yang merupakan pengurus DPP PAN menegaskan Jokowi ingin jadi 'king maker' dalam pusaran pilpres mendatang. Penggabungan KIB-KKIR adalah strategi barunya lantaran tak bisa lagi bertumpu pada jagoan PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.
Adu Perspektif malam ini mengulas manuver Jokowi di pusaran politik terkini dengan tajuk 'Jokowi Masih Sakti?'. Program kerja sama detikcom dan Total Politik ini akan menghadirkan Nurul Arifin (Wakil Ketua Umum Partai Golkar), Budi Arie Setiadi (Ketua Umum Projo), Achmad Baidowi (Ketua DPP PPP), Effendi Gazali (Pakar Komunikasi Politik), dan Burhanudin Muhtadi (Dir Eks Indikator Politik Indonesia). Acara disiarkan secara langsung (live streaming) di detikcom, Selasa, 11 April 2023 pukul 20.00 WIB.
Simak juga 'Koalisi Besar Vs PDIP, Anies Melenggang?':
