Salah satu sekolah di daerah Muara Mati, Kabupaten Bekasi, MI Mansya'ul Huda, sudah 12 tahun tak merasakan khidmatnya upacara bendera. Keadaan yang tidak memungkinkan, kepala sekolah dan siswa berharap betul atensi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
MI Mansya'ul Huda adalah sekolah gratis untuk masyarakat yang didirikan oleh Yayasan Mansya'ul Chayat. Sekolah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) ini hanya mengandalkan BOS. Anggaran yang kurang membuat kondisi sekolah bertahan dalam keprihatinan.
![]() |
"Ini kalau upacara sudah hampir 12 tahun tidak terlaksana. Orang baru bicara kita sudah ngerasain global warming. Kalau (air) naik bisa masuk ruang kelas sampai 30 cm. Makanya tambak saya 3 hektar saya jadikan hutan lindung untuk mencegah abrasi," kata Ahmad yang menjabat kepala sekolah MI Mansya'ul Huda kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
detikcom berkesempatan mengunjungi sekolah di desa Muara Mati, di pesisir Kabupaten Bekasi pada Senin (10/4/2023). detikcom bergerak mendampingi Ketua CT ARSA Foundation Anita Ratnasari Tanjung dan rombongan.
![]() |
Perjalanan dari Jakarta melewati medan menantang. Sekitar hampir 3,5 jam detikcom bersama rombongan CT ARSA Foundation dalam rangka meresmikan 'rumah inspirasi'. Ketua CT ARSA Foundation, Anita Ratnasari Tanjung, sendiri yang meresmikan 'rumah inspirasi' di pesisir Bekasi ini.
![]() |
Setelah selesai meresmikan rumahinspirasi, tim CT ARSA beserta Ibu Anita Ratnasari menuju sekolah MI Mansya'Ul Huda, tim PIJAR dari CT ARSA Foundation ikut mengajar di sekolah tersebut. Lokasi sekolah ini berada di seberang desa lokasi rumah inspirasi. Untuk mencapai sekolah rombongan menyusuri Sungai Citarum menggunakan perahu nelayan selama 30 menit perjalanan.
Kepada rombongan CT ARSA Foundation, Ahmad, yang sudah lima tahun menjabat kepala sekolah, menyampaikan harapannya kepada pemerintah.
"Harapan kita sedikit saja. Saya bilang kalau Pak Jokowi menyaksikan, pasti beliau akan membangun sekolah ini," harap Ahmad.