Wakil Ketua MPR Syarief Hasan mengecam serangan militer Israel ke Kompleks Masjid Al-Aqsa dan Kawasan Gaza, Palestina yang dilakukan sejak Rabu (5/4).
Syarief menilai aksi brutal Israel ke umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah di bulan Ramadan ini merupakan perbuatan keji dan tidak beradab. Tindakan tersebut, katanya, juga menjadi bukti Israel adalah negara penjajah yang tidak memiliki empati dan penghormatan terhadap kehidupan keagamaan dan kemanusiaan.
"Sungguh sebuah tindakan keji menyerang orang yang sedang melaksanakan ibadah. Apalagi bagi umat Islam, bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah dan kedamaian. Apa yang dilakukan oleh Israel telah menginjak-injak logika kemanusiaan dan aksi brutal yang sangat tidak beradab. Kita menyerukan dunia internasional memberikan sanksi yang tegas terhadap Israel," ujar Syarief dalam keterangannya, Sabtu (8/4/2023).
Politisi Senior Partai Demokrat ini mengungkapkan serangan tersebut telah dilakukan berulang-ulang dan tidak pernah menghasilkan perdamaian. Bahkan, menurut Syarief, Israel terkesan sengaja melakukan serangan pada saat umat muslim tengah beribadah di bulan puasa.
Syarief mengungkapkan serangan tersebut jelas merupakan tindakan provokatif dan pelecehan terhadap keyakinan beragama. Terlebih serangan itu ditujukan kepada warga sipil yang tidak bersalah.
"Dewan Keamanan PBB harusnya menjadikan peristiwa penyerangan brutal ini sebagai pijakan untuk melakukan aksi-aksi konkret. Selama ini, PBB terkesan telat respons menyikapi aksi brutal Israel. Terus berulang-ulang yang membuat umat Islam jadi skeptis, di mana keberpihakan terhadap warga Palestina? Bahkan ini bukan saja perkara penyerangan terhadap sebuah negara, tapi penyerahan terhadap kedaulatan kemanusiaan. Ini juga bukan lagi soal keagamaan, namun persoalan kemanusiaan," papar Syarief.
Melihat hal ini, Syarief berharap Indonesia dapat berperan dengan menggalang dukungan perdamaian bagi warga Palestina. Menurutnya, hal tersebut merupakan amanat konstitusi sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-1, yang menyebut "bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan."
"Ada yang tidak manusiawi dan tidak berkeadilan dalam penyerangan tidak berkesudahan Israel kepada Palestina. Jika dunia tidak mengambil langkah nyata, maka perdamaian global memang hanya akan terus menjadi impian. Dunia harus menghentikan semua aksi keji Israel," pungkas Syarief.
(fhs/ega)