Gempa yang mengguncang Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), mengakibatkan salah satu tebing Ngarai Sianok mengalami longsor. Longsoran tersebut juga nyaris menimpa sebuah kendaraan yang melintas di jalan dekat tebing itu.
"Gempanya lumayan kuat, terjadi dua kali getaran, saya spontan melihat ke arah tebing yang longsor. Ada satu kendaraan mau lewat beruntung bisa langsung berhenti dan mundur dari arah tebing," kata seorang warga bernama Hafiz (29), di lokasi kejadian, dilansir dari Antara, Sabtu (8/4/2023).
Hafiz mengatakan tebing Ngarai Siabok mengalami longsor dengan turunnya pasir berkabut dan meninggalkan retakan di dindingnya. Lokasi tebing ini berada di perbatasan Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam yang tepatnya di seberang jembatan Nagari Sianok Anam Suku.
Saat ini petugas BPBD dan kepolisian setempat sudah berada di lokasi untuk mengamankan lokasi yang masih dilintasi oleh pengendara. Jalan di dekat lokasi longsor itu ditutup sementara.
"Sementara kita tutup ruas jalan masuk ke daerah ini karena material ada yang masih menyangkut di atas, cukup berbahaya," kata Kapolresta Bukittinggi Kombes Yessy Kurniati.
Petugas BPBD Bukittinggi Ichwan menyebut tinggi reruntuhan longsor sekitar 10 meter dengan ketinggian tebing mencapai 50 meter.
"Kondisinya masih labil, masih ada retakan atau tanah yang terus bergerak, perlu diwaspadai jika hujan turun, bisa berakibat buruk," ucapnya.
Gempa di Bukittinggi terjadi sekitar pukul 12.21 WIB, getaran gempa kali ini cukup kuat terasa hingga menggetarkan rumah dan kaca jendela.
Dari data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa itu terjadi di lokasi 0.30 LS, 100.28 BT di wilayah 9 kilometer arah barat laut dari Bukittinggi, Sumbar, dengan kedalaman 10 kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu juga terjadi beberapa kali gempa susulan yang membuat warga semakin cemas. Laporan BMKG gempa itu tidak berpotensi tsunami.
Simak Video: Penampakan Longsor di Ngarai Sianok Usai Bukittinggi Diguncang Gempa