Kebakaran melanda sebagian bangunan Rumah Sakit (RS) Salak, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar), yang merupakan objek cagar budaya. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan melakukan kajian forensik bangunan sebelum melakukan revitalisasi.
"Terkait dengan upaya penyelamatan cagar budaya, jadi kami sepakat untuk melakukan kajian forensik bangunan," kata Wali Kota Bogor Bima Arya kepada wartawan di RS Salak, Sabtu (8/4/2023).
Hasil kajian, kata dia, akan dipelajari bersama-sama oleh Pemkot dan pemangku kepentingan lainnya. Nantinya, pihaknya akan mengkaji mana bangunan yang masih bisa diselamatkan dan mana yang tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti hasilnya akan kita pelajari bersama-sama. Di situ akan terlihat mana bangunan yang masih bisa diselamatkan, mana yang tidak bisa diselamatkan lagi. Kemudian nanti setelah itu, konsep revitalisasi nya seperti apa," ucapnya.
Diketahui, bangunan yang terbakar itu berdiri sejak 1894. Bima menyebut akan berupaya semaksimal mungkin menyelamatkannya.
"Nanti desainnya seperti apa, kita akan duduk bersama-sama membicarakan juga fungsinya seperti apa. Sekali lagi betul-betul ikhtiar menyelamatkan semaksimal mungkin," terangnya.
"Tapi dari forensik bangunan akan terlihat, mana yang bisa diselamatkan dan tidak, mana yang bangunan cagar budaya dan mana yang bangunan tambahan saja pelengkap fungsi di sini," sambungnya.
Baca juga: 6 Fakta Kebakaran RS Salak Kota Bogor |
Sebelumnya, kebakaran terjadi di Rumah Sakit (RS) Salak, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar). Komandan Korem (Danrem) 061/Surya Kencana Brigjen TNI Rudy Saladin mengatakan ruang yang terbakar merupakan cagar budaya.
"Kalau instalasi ini memang bangunan lama ya bisa lihat di situ 1894. Kantor Denkes yang hangus juga memang merupakan salah satu cagar budaya," kata Brigjen Rudy kepada wartawan, Jumat (7/4).
Ruang farmasi dan fisioterapi RS Salak merupakan bagian dari cagar budaya. Dia menyayangkan cagar budaya tersebut terbakar. Ia berharap segera direvitalisasi.
"Ini yang juga kita sayangkan. Mudah-mudahan segera ada revitalisasi atau program dari pemerintah daerah untuk mengembalikan lagi cagar budaya kita," ujarnya.
(taa/taa)