Komisi D DPRD DKI Jakarta menyoroti kondisi Waduk Brigif di kawasan Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, kotor serta tak terawat. Padahal Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjadikan penanggulangan banjir sebagai program prioritas selama menjabat hingga 2024.
"Komisi D Soroti Mirisnya Kondisi Waduk Brigif di Pembahasan LKPJ Penggunaan APBD 2022," demikian keterangan DPRD DKI sebagaimana dikutip detikcom dari situs resminya, Sabtu (8/4/2023).
Wakil Ketua Komisi D DPR DKI Nova Harivan Paloh dalam Rapat Pembahasan LKPJ Penggunaan APBD 2022 di DPRD DKI Jakarta, Senin (3/4) lalu, menyampaikan sorotannya. Politikus NasDem itu mendapati kondisi terkini Waduk Brigif saat melakukan kegiatan reses.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum lama ketika saya reses ke wilayah sana, saya tengok ternyata tidak terawat. Ini harus ada perhatian khusus. Jangan sampai kita membangun bagus, tapi ternyata tidak terawat," kata Nova sebagaimana dikutip detikcom dari situs resmi DPRD DKI, Sabtu (8/4/2023).
Hal senada diungkap anggota Komisi D Dedi Supriadi. Ia menilai Waduk Brigif saat ini sudah tidak terawat. Karena itu, dia meminta agar Pemprov DKI memberikan edukasi kepada warga yang datang untuk ikut merawat kantong pengendali banjir ini.
"Kalau lihat kondisinya sekarang ini mulai agak kotor ya, masyarakat perlu dikasih tahu bagaimana memelihara fasilitas yang bagus dan bermanfaat ini," ucapnya.
Politikus PKS itu juga meminta Waduk Brigif ditambahkan pengamanan ekstra seperti pagar pembatas. Sebab ia khawatir anak-anak yang bermain di sekitar bibir Waduk terperosok karena tidak adanya pembatas.
"Ada bagian yang membahayakan terutama untuk anak-anak, pengamanan nya juga kurang, karena ada bagian yang curam. Apalagi di situ ada penyewaan skuter listrik, kalau nggak bisa menggunakannya, bisa nyebur," jelasnya.
Respons Dinas SDA DKI
Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Yusmada Faizal merespons sorotan legislator DKI Jakarta perihal kondisi terkini Waduk Brigif. Yusmada mengakui perawatan waduk masih dikelola oleh kontraktor setelah setahun serah terima dilakukan.
Namun, tahun ini pihaknya bakal menggandeng Dinas Pertamanan dan Hutan Kota serta Dinas Lingkungan Hidup DKI untuk merawat Waduk yang memiliki luas sekitar 10 hektare ini.
"Perawatan terkait pengerukan termasuk juga mitigasi sampahnya, nanti kami akan koordinasi meminta bantuan. Biasanya soal sampah ke UPK badan air. Kedua soal lahan hijaunya minta rekomendasi spek-spek teknisnya dari Dinas Pertamanan," jelas Yusmada.
Sebagaimana diketahui, Waduk Brigif atau Ruang Limpah Sungai Brigif baru diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Oktober 2022 lalu. Kala itu, Anies mengatakan ruang terbuka publik ini dibangun dengan menerapkan pendekatan berbasis alam.
Lihat juga Video: Anggota DPRD DKI Minta Proyek Waduk Kampung Rambutan Segera Dikebut