Bupati Meranti Suap Auditor Agar WTP, KPK Beri PR untuk BPK

Bupati Meranti Suap Auditor Agar WTP, KPK Beri PR untuk BPK

Anggi Muliawati - detikNews
Sabtu, 08 Apr 2023 01:36 WIB
KPK menetapkan Bupati Kepulauan Meranti M Adil sebagai tersangka dugaan korupsi pemotongan anggran, gratifikasi jasa travel umrah dan suap pemeriksa keuangan.
Bupati Meranti (Rifkianto Nugroho).
Jakarta -

Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil diduga menyuap auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Riau agar mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP). Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan pekerjaan rumah kepada BPK agar kejadian ini tak terulang lagi.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut bahwa BPK memiliki penilaian dan pengawasan berjenjang. Sistem ini berguna untuk menghindari kesalahan pemeriksaan.

"Tim itu di-review oleh supervisor, supervisor di-review lagi oleh Kepala perwakilan, dan ketika akan memberikan opini WTP pasti juga akan di-review lagi oleh anggota-anggota yang membawahi wilayah tersebut. Jadi ada review berjenjang sebetulnya," kata Alexander, dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jumat (8/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika ada sesuatu yang salah dan terjadi suap, maka BPK perlu mengecek dan mengevaluasi proses tersebut. Pengawasan atasan harus diperkuat lagi oleh BPK.

"Ini pasti ada sesuatu yang nggak matching di situ. Tentu ini menjadi PR buat BPK untuk lebih memperkuat mekanisme review tadi dalam proses audit itu. Supaya apa? Hal-hal yang dilakukan di bawah itu bisa diawasi oleh jenjang yang di atasnya," katanya.

ADVERTISEMENT

"Ada pengawasan berjenjang dan itu harus diperkuat di BPK, selain pengawasan oleh Inspektorat di BPK sendiri juga perlu ditingkatkan," katanya.

Diketahui, KPK menemukan ada uang RP 1,1 miliar yang diberikan oleh Adil dan Fitria Negsih selaku Kepala BPKAD Kab Meranti, kepada Ketua Tim Pemeriksa BPK Perwakilan Riau, M Fahmi Aressa. Tujuannya, agar proses pemeriksaan keuangan Pemkab Kepulauan Meranti 2022 mendapat predikat baik sehingga memperoleh opini WTP dari BPK.

"Sebagai bukti awal dugaan korupsi yang dilakukan MA menerima uang sejumlah sekitar Rp26, 1 Miliar dari berbagai pihak dan tentunya hal ini akan ditindaklanjuti dan didalami lebih detail oleh Tim Penyidik," kata Alexander.

(aik/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads