Sekum Muhammadiyah Sebut Mega-Puan Buktikan Wanita Bisa Jadi Pemimpin

Sekum Muhammadiyah Sebut Mega-Puan Buktikan Wanita Bisa Jadi Pemimpin

Yudistira Perdana Imandiar - detikNews
Rabu, 05 Apr 2023 21:49 WIB
Ketua Umum Megawati Soekarnoputri serta jajaran DPP PDIP, seperti Puan Maharani hingga Muhammad Prananda, makan bakso ramai-ramai. Mereka makan bakso setelah Rakernas II PDIP selesai, Kamis, 23/6/2022.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Sekretaris Umum (Sekum) Muhammadiyah Abdul Mu'ti memuji sosok Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPR Puan Maharani. Ia menilai Megawati dan Puan membuktikan perempuan juga bisa menjadi seorang pemimpin.

Hal itu disampaikannya dalam acara santunan Ketua DPR untuk anak yatim piatu, di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

"Bu Mega dan Mbak Puan membuktikan perempuan bisa tampil memimpin negeri dan sukses memajukan bangsa dan negara," kata Mu'ti dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (5/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ada yang mengatakan perempuan tidak boleh jadi pemimpin, menurut saya itu pandangan yang tidak tepat," sambungnya.

Ia menilai pandangan bahwa perempuan tak boleh menjadi pemimpin muncul karena kesalahan dalam menafsirkan hadis. Abdul Mu'ti mengulas dalam salah satu hadis dikatakan "tidak akan maju suatu bangsa jika pemimpinnya perempuan". Namun, ia menyebut, hadis itu harus dibaca dan dipahami sesuai konteks.

ADVERTISEMENT

Mu'ti menerangkan hadis itu keluar saat Nabi Muhammad menanggapi kabar soal Raja Persia menyerahkan kekuasaan kepada anak perempuannya yang tidak punya pengalaman dan kemampuan memimpin.

"Jadi konteksnya bukan pada perempuannya, konteksnya adalah pada kemampuan dalam memimpin," terang Mu'ti.

Mu'ti tak menampik, saat ini masih banyak laki-laki yang tidak ikhlas jika dipimpin oleh perempuan. Bahkan banyak laki-laki yang tak senang jika istrinya maju.

Ia pun menyayangkan situasi tersebut. Padahal, kata dia, Bung Karno pernah berpesan agar tidak mengesampingkan peran perempuan.

"Kalau ada laki-laki tidak ikhlas dipimpin perempuan, laki-laki merendahkan perempuan, kata Bung Karno, itu Islam yang sontoloyo," tutur Mu'ti.

"Islam yang berkemajuan adalah yang memberi penghormatan pada perempuan, karena Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan kemampuan yang sama, kesempatan dan peluang yang sama," lanjut Mu'ti.

Ia pun menilai Puan Maharani bisa sukses menjadi menteri hingga Ketua DPR seperti sekarang, tak terlepas dari peran suaminya, Hapsoro Sukmonohadi. Menurut dia, pria yang akrab disapa Happy itu ikhlas melihat Puan terus berkarier di politik, sehingga Puan bisa sukses seperti sekarang.

"Saya yakin Mbak Puan bisa jadi senator yang hebat, Ketua DPR (perempuan) pertama karena dukungan Mas Happy. Dan Mas Happy itu happy (gembira) betul kalau saya lihat," ucap Mu'ti disambut tawa Puan, Hepi dan seluruh hadirin.

"Barangkali jangan-jangan sudah ada pembicaraan, jangan ketua DPR saja dong, Mbak Puan bisa move higher, bergerak lebih tinggi daripada sekarang," cetus Mu'ti.

Selain Puan dan Hepi, turut hadir dalam acara itu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama sejumlah jajaran elite PDIP seperti Pramono Anung, Yasonna Laoly, Hasto Kristiyanto, Bambang Wuryanto, dan Ahmad Basarah.

Hadir pula Ketua Umum PP Bamusi Hamka Haq dan Sekretaris Umum PP Bamusi Nasyirul Falah Amru (Gus Falah). Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan juga ikut hadir dalam acara itu.

Selain santunan, acara juga diisi berbagai kegiatan keagamaan mulai dari khataman Al-Quran, shalat berjamaah, ceramah, hingga buka puasa dan shalat tarawih bersama.

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads