Bu Ami, warga Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, tidak puas dengan tindak lanjut yang direkomendasikan Dinas Cipta Karya, Pertanahan, dan Tata Ruang (Citata) DKI kepada tetangganya pemilik lahan uruk, Abdurachman. Dinas Citata merekomendasikan pembangunan tembok dan turap agar tembok Bu Ami tidak jebol terdesak tanah uruk Abdurachman. Namun, nyatanya, yang ada hanyalah pemasangan kawat dan tali air.
Kepada detikcom, Selasa (4/4/2023), Bu Ami menyampaikan kondisi penanganan tembok rumahnya yang rawan jebol. Kini ada kawat berduri dipasang berjejer empat untai di atas tembok yang sudah ada lebih dulu.
"Itu katanya dipasang kawat karena kalau dipasang tembok itu fondasinya nggak kuat. Begitulah kata tukangnya," kata Bu Ami.
"Ironis banget," kata Bu Ami.
Dinas Citata selaku pemberi rekomendasi solusi berupa pemasangan tembok dan turap belum menjawab permintaan keterangan yang dikirimkan detikcom via WhatsApp. Panggilan telepon juga tidak diangkat sampai berita ini diunggah. Belum ada tembok dan turap baru di sini, kecuali kawat dan tali air supaya air tidak meresap ke tanah dan dinding rumah Bu Ami.
Bu Ami menunjukkan ada empat kawat berduri melintang di atas tembok yang membatasi rumah Bu Ami dengan lahan uruk Abdurachman. Bu Ami kini sedang sakit tipus. Dia juga berkonsultasi ke psikolog karena mengalami trauma akibat penanganan masalah tembok rawan jebol ini.
Sebelumnya, Dinas Citata DKI menyatakan pemasangan turap dan pembangunan tembok di sebalik tembok Bu Ami yang rawan roboh tengah dilakukan saat ini. Pemasangan turap dan tembok itu dilakukan di lahan uruk milik Abdurachman.
"Saat ini pihak Abdurachman masih melakukan proses perbaikan turap dan pemasangan tembok pembatas sesuai dengan arahan teknis," kata Sub Koordinator Urusan Pengaduan dan Penanganan Hukum Dinas Citata DKI, Maulana, kepada detikcom, 28 Maret lalu.
Simak juga 'Heru Cek Kabel Semrawut di DKI: Kalau Nggak Diberesin, Kita Tak Beri Izin':
(dnu/dnu)