Sidoarjo - Luapan lumpur Lapindo Brantas Inc membuat ribuan warga sekitar semburan lumpur was-was. Tidak terkecuali warga Besuki dan Kebo Guyang, Kecamatan Jabon, Sidoarjo. Kedua warga desa bersitegang karena aliran lumpur dari Lapindo Brantas Inc mulai menggenangi wilayahnya.Lumpur Lapindo Brantas ini mengalir deras setelah tanggul di kolam penampungan lumpur yang terletak di pinggir jalan tol Surabaya-Gempol KM 39.200 jebol. Lumpur mengalir ke areal persawahan Dusun Besuki, Kecamatan Jabon.Warga pun panik melihat lumpur mengenai persawahan mereka. Akhirnya, Rabu (30/8/2006) sekitar pukul 13.30 WIB, puluhan waga Dusun Besuki menggali jalan yang memisahkan dua areal persawahan di Besuki dan Dusun Buaran, Desa Kebo Guyang. Lubang itu untuk mengalirkan lumpur ke persawahan milik warga Dusun Buaran.Namun, sebelum jalan beraspal digali, puluhan warga Dusun Buaran berduyun-duyun menentang aksi itu. Warga Dusun Buaran protes karena takut desa mereka terendam lumpur. Hal ini nyaris memicu bentrokan yang melibatkan ratusan warga kedua desa ini. Untunglah puluhan petugas Polsek Jabon segera melerainya.Kepala Desa Kebo Guyang Suprapto Wibowo mengatakan bahwa warga Desa Buaran tidak ingin sawah-sawah ini tergenang. "Mereka tidak ingin sawahnya terganggu dan tenggelam lumpur karena sampai saat ini masih ada padi yang belum di panen," katanya.
(jon/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini