Menko PMK Muhadjir Effendy menjamin perpanjangan status kedaruratan COVID-19 tidak berpengaruh terhadap mudik Lebaran 2023. Muhadjir mengatakan libur Lebaran tetap mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 menteri yang berisi penambahan cuti bersama hari raya Idul Fitri atau Lebaran 2023.
"Sepanjang koordinasi yang dilakukan terutama Kementerian Perhubungan, Kepala BNPB, Kemenkes, TNI Polri dan Kementerian terkait tidak ada perubahan untuk mudik tahun ini kecuali ada tambahan satu hari dan di awal, yaitu 2 hari sebelum Lebaran itu udah mudik," kata Muhadjir dalam konferensi pers virtual, Senin (3/4/2023).
Muhadjir memprediksi jumlah pemudik akan mengalami peningkatan drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Meski begitu, Muhadjir memastikan kebijakan mudik tak akan ada perubahan signifikan menyusul perpanjangan status Pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita perhatikan kenaikan pemudik sangat drastis diperkirakan sampai 123 juta lebih. Dari 85 juta tahun lalu. Intinya tidak ada perubahan yang serius, yang signifikan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan saat ini pihaknya bersama Kementerian Kesehatan tengah meninjau SE Satgas COVID-19 terkait syarat perjalanan dalam dan luar negeri dengan vaksinasi. Suharyanto berujar, Kemenkes membuka peluang SE tersebut tak lagi diberlakukan.
"Dari Menkes ada pernyataan bisa ini ditiadakan tapi sekali lagi ini belum disampaikan apakah bisa dilakukan di mudik lebaran tahun ini atau tidak. Kita informasikan lebih lanjut," jelasnya.
Di sisi lain, BNPB telah menyiapkan posko di sejumlah titik menjelang periode mudik Lebaran 2023. Posko tersebut melayani terkait vaksinasi maupun antisipasi terjadinya bencana lainnya.
"Sepanjang rute mudik khususnya di Pulau Jawa sudah menyiapkan pos-pos di titik-titik bekerjasama dengan unsur Polri sehingga apabila pemudik dapat kesulitan terkait vaksinasi ataupun penularan COVID-19 ataupun terjadinya bencana bisa mendatangi pos-pos tersebut," imbuhnya.
(taa/lir)