Mantan penyidik KPK Novel Baswedan dan mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto (BW) menghadiri sidang perdana Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanty terkait kasus pencemaran nama baik Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Novel mengaku mengenal keduanya dengan baik.
"Yang pertama saya mengenal betul, Haris Azhar dan Fatia. Mereka inikan bukan orang yang awam yang tiba-tiba terus bicara, mereka selama ini dengan konsisten orang-orang yang memperjuangkan kepentingan HAM terus membela kepentingan masyarakat dan masyarakat antikorupsi dan lain-lain dan itu sudah apa lama sekali dia lakukan," ucap Novel di PN Jaktim, Senin (3/4/2023).
Dia kemudian berbicara soal tantangan dalam pemberantasan korupsi. Menurutnya, Haris dan Fatia mengambil peran dalam pemberantasan korupsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena saya masih ingat ketika KPK, kemudian waktu itu ya mengambil peran untuk melakukan upaya pemberantasan korupsi di sektor SDA itu perlawanannya keras sekali ya, artinya ini suatu hal yang sangat penting," jelas Novel.
Novel menyatakan ingin mencermati proses sidang kasus dugaan pencemaran nama baik tersebut. Dia mengaku khawatir ada upaya untuk membungkam orang-orang yang kritis.
"Jadi saya pikir kepentingan yang dilakukan oleh Mas Haris dan Fatia saya tidak yakin untuk kepentingan pribadi, tapi dia berbicara karena dia cinta dengan negara Indonesia. Ingin masalah-masalah yang selama ini kita risaukan dari segala macam itu bisa di ketahui orang banyak," ujar Novel.
Seperti diketahui, Novel dan BW datang secara langsung pada sidang perdana Haris Azhar dan Fatia. Mereka duduk di kursi pengunjung sidang.
Jaksa mendakwa Haris Azhar melakukan perbuatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Haris didakwa melakukan pencemaran nama baik bersama Fatiah Maulidiyanty. Keduanya disidang secara terpisah.
(haf/haf)