Api Kebakaran Merbabu Dekati Pemukiman Warga Selo Boyolali
Rabu, 30 Agu 2006 12:10 WIB
Boyolali - Kebakaran di puncak dan lereng Gunung Merbabu di Jawa Tengah semakin meluas. Perembetan api telah mendekati pemukiman penduduk lereng Merbabu di kawasan Selo, Boyolali. Kawasan pos pendakian Pandeyan, Selo, telah hangus terbakar sejak tadi malam.Dusun Slowangan di Desa Selo, Kecamatan Selo, Boyolali, adalah pemukiman tertinggi di lereng Merbabu di kawasan Selo. Dusun itu merupakan pemukiman terdekat dari Pos Pandeyan atau yang biasa disebut Pos 2.Pos Pandeyan selalu digunakan oleh para para pendaki Merbabu yang melewati jalur Samiran dan Slowangan, keduanya di Selo. Jarak Pos Pandeyan dengan Slowangan hanya sekitar 1,5 jam perjalanan pendakian.Sejak tadi malam, para penduduk di Slowangan menyaksikan dengan jelas bahwa kawasan hutan di sekitar Pos Pandayen telah hangus terbakar. Kekhawatiran mereka perembetan api semakim meluas dan mencapai hutan terdekat dengan dusunnya."Sejak kemarin petugas Perhutani memberitahu kami untuk berjaga-jaga. Selain itu kami juga diminta bisa membantu memadamkan atau setidaknya melokalisir api agar tidak merembet ke pemukiman," ujar Suwondo, warga Slowangan, Rabu (30/8/2006).Dia mengakui akan sulit memadamkan api yang begitu besar, apalagi kondisi angin di musim kemarau ini sangat mendukung kobaran semakin membesar. Namun warga akan berupaya sekuat tenaga menghambat perembetan dengan peralatan tradisional dengan cara membuat parit.Selain khawatir terhadap perembetan api di pemukiman, saat ini warga juga mengeluhkan hujan abu sisa kebakaran. "Sejak hari Minggu lalu desa kami terus-terusan diguyur abu berwarna hitam pekat," ujar Suwondo.Pantauan dari Slowangan Senin pagi hingga menjelang, puncak Merbabu tertutup kabut tebal bercampur asap. Guyuran abu sisa kebakaran masih terus terjadi di dusun tersebut.Data terakhir diketahui sekitar 390 hektar hutan di puncak dan lereng gunung tersebut telah ludes terbakar sejak minggu lalu. Angka tersebut melampaui kerugian akibat kebakaran besar yang terjadi di Merbabu tahun 1997. Saat itu tercatat 200 hektar hutan hangus.
(nrl/)