Media asing Serlandia baru memberitakan TNI menyerbu kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menyandera pilot Susi Air di Nduga, Papua Pegunungan. Namun, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menyebut pemberitaan itu adalah propaganda KKB.
Dalam berita media asing itu, TNI menyerang KKB yang menyandera pilot Susi Air Capt Philip Mark Mehrtens.
Media asing itu juga menyebut ada salah satu anggota KKB yang tewas. Selain itu, disebutkan bahwa KKB di bawah kepemimpinan Egianus Kogoyoa itu menembak sejumlah anggota TNI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimintai konfirmasi, Kapuspen TNI Laksda Kisdiyanto mengatakan, sejak awal penyanderaan, TNI telah melakukan operasi yang bertujuan menyelamatkan sandera dari KKB.
"Sejak awal (pilot) disandera, TNI sudah menggelar operasi penyelamatan terhadap sandera," kata Laksda Kisdiyanto saat dimintai konfirmasi, Sabtu (1/4/2023).
TNI memang melakukan patroli di kawasan tersebut. Saat patroli itulah anggota TNI bertemu dengan KKB sehingga terjadi tembak-menembak.
"Pasukan TNI pada saat patroli bertemu dengan KST (kelompok separatis teroris) sehingga terjadi tembak-menembak," terangnya.
Terkait korban dalam kejadian kontak tembak ini, Kisdiyanto memastikan tidak ada anggota TNI yang menjadi korban.
Disebut Propaganda KKB
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menilai pemberitaan media asing itu berlebihan.
"Apabila kita perhatikan, bahwa isi dari pemberitaan di atas bersumber dari pihak KST sehingga pihak KST dalam pemberitaan tersebut melebih-lebihkan atau mendramatisir tindakan yang dilakukan oleh aparat keamanan TNI Polri dalam proses pencarian Pilot Susi Air dari New Zealand yang dibawa KST sampai saat ini," kata Mayjen TNI Muhammad Saleh, saat dihubungi detikcom, Minggu (2/4/2023).
Saleh mengatakan pihak KST atau KKB melebih-lebihkan pemberitaan untuk mendiskreditkan kewibawaan nama TNI. Hal itu juga dinilai menghalangi aparat keamanan dalam upaya pencarian Pilot Susi Air yang disandera.
"Untuk itu, narasumber dari pihak KST yang menyebutkan aparat gabungan TNI-Polri melakukan operasi merupakan suatu pemberitaan propaganda dan provokasi dari KST untuk menghalang-halangi upaya aparat keamanan TNI-Polri dalam upaya proses pencarian Pilot maupun sebagai upaya ingin mendiskreditkan/menjelekkan/memperlemah kewibawaan dan nama baik aparat keamanan TNI-Polri," katanya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat juga Video: Isak Tangis Iringi Pemberangkatan 450 Prajurit TNI ke Papua