Penegasan Pangdam di Balik Tangkis Propaganda KKB soal Pilot Susi Air

Penegasan Pangdam di Balik Tangkis Propaganda KKB soal Pilot Susi Air

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Senin, 03 Apr 2023 03:28 WIB
Fot dan video pilot Susi Air Capt Philip beredar di media sosial.
Foto: Fot dan video pilot Susi Air Capt Philip beredar di media sosial. Dokumen Istimewa.
Jakarta -

Media asing Serlandia baru memberitakan TNI menyerbu kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menyandera pilot Susi Air di Nduga, Papua Pegunungan. Namun, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menyebut pemberitaan itu adalah propaganda KKB.

Dalam berita media asing itu, TNI menyerang KKB yang menyandera pilot Susi Air Capt Philip Mark Mehrtens.

Media asing itu juga menyebut ada salah satu anggota KKB yang tewas. Selain itu, disebutkan bahwa KKB di bawah kepemimpinan Egianus Kogoyoa itu menembak sejumlah anggota TNI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dimintai konfirmasi, Kapuspen TNI Laksda Kisdiyanto mengatakan, sejak awal penyanderaan, TNI telah melakukan operasi yang bertujuan menyelamatkan sandera dari KKB.

"Sejak awal (pilot) disandera, TNI sudah menggelar operasi penyelamatan terhadap sandera," kata Laksda Kisdiyanto saat dimintai konfirmasi, Sabtu (1/4/2023).

ADVERTISEMENT

TNI memang melakukan patroli di kawasan tersebut. Saat patroli itulah anggota TNI bertemu dengan KKB sehingga terjadi tembak-menembak.

"Pasukan TNI pada saat patroli bertemu dengan KST (kelompok separatis teroris) sehingga terjadi tembak-menembak," terangnya.

Terkait korban dalam kejadian kontak tembak ini, Kisdiyanto memastikan tidak ada anggota TNI yang menjadi korban.

Disebut Propaganda KKB


Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menilai pemberitaan media asing itu berlebihan.

"Apabila kita perhatikan, bahwa isi dari pemberitaan di atas bersumber dari pihak KST sehingga pihak KST dalam pemberitaan tersebut melebih-lebihkan atau mendramatisir tindakan yang dilakukan oleh aparat keamanan TNI Polri dalam proses pencarian Pilot Susi Air dari New Zealand yang dibawa KST sampai saat ini," kata Mayjen TNI Muhammad Saleh, saat dihubungi detikcom, Minggu (2/4/2023).

Saleh mengatakan pihak KST atau KKB melebih-lebihkan pemberitaan untuk mendiskreditkan kewibawaan nama TNI. Hal itu juga dinilai menghalangi aparat keamanan dalam upaya pencarian Pilot Susi Air yang disandera.

"Untuk itu, narasumber dari pihak KST yang menyebutkan aparat gabungan TNI-Polri melakukan operasi merupakan suatu pemberitaan propaganda dan provokasi dari KST untuk menghalang-halangi upaya aparat keamanan TNI-Polri dalam upaya proses pencarian Pilot maupun sebagai upaya ingin mendiskreditkan/menjelekkan/memperlemah kewibawaan dan nama baik aparat keamanan TNI-Polri," katanya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Lihat juga Video: Isak Tangis Iringi Pemberangkatan 450 Prajurit TNI ke Papua

[Gambas:Video 20detik]



Sementara itu, ia menegaskan TNI-Polri sampai saat ini masih melakukan soft approach atau pendekatan komunikasi dengan melibatkan pemda setempat serta tokoh agama dan tokoh adat setempat.

"Bahwa aparat tim gabungan TNI-Polri sampai saat ini masih terus memaksimalkan proses pencarian pilot dengan melakukan tindakan soft approach, yaitu mengedepankan komunikasi dengan melibatkan pihak pemda setempat, para tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat, serta para pemangku kepentingan lainnya yang sampai saat ini terus berlangsung," katanya.

"Kami tim gabungan TNI-Polri juga melakukan tindakan hard approach, yaitu tindakan penegakan hukum terhadap pihak KST yang membawa pilot dengan tindakan terukur dan mempedomani HAM dengan mengedepankan keselamatan pilot sebagai yang utama," imbuhnya.

Selain itu, TNI-Polri melakukan pengembangan ke wilayah lain dalam melakukan upaya pencarian pilot Susi Air yang disandera. Hal itu sebagai langkah antisipasi segala kemungkinan.

"Kami mohon doa dan dukungannya, semoga proses pencarian pilot dapat memperoleh hasil yang baik, sesuai harapan kita semua," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads