.webp)
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong peran film sebagai medium pengembangan dan penanaman nilai-nilai budaya bangsa terus ditingkatkan. Menurutnya, hal ini menjadi upaya membangun anak bangsa yang mampu menjawab tantangan masa depan.
"Film bukan saja sebuah karya seni, tetapi juga memiliki banyak peran antara lain sebagai medium kreativitas dan penanaman nilai-nilai budaya yang kita miliki kepada setiap anak bangsa," kata perempuan yang akrab disapa Rerie dalam keterangannya, Kamis (30/3/2023).
Rerie mengungkapkan Hari Film Nasional yang diperingati setiap 30 Maret sudah memasuki usia ke-73 kalinya. Adapun tema peringatan Hari Film Nasional tahun ini adalah 'Bercermin pada Masa Lalu, Merencanakan Masa Depan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan tema peringatan Hari Film Nasional tahun ini, Rerie menilai film nasional juga bisa berperan sebagai pengungkap fakta sejarah yang mengandung nilai-nilai luhur bangsa. Sehingga generasi penerus bisa memahami perjalanan sejarah negeri ini.
Setelah memahami sejarahnya, ujar Rerie, masyarakat bisa belajar dari berbagai peristiwa di masa lalu. Kemudian menjadikannya dasar pengambilan keputusan di masa kini.
Lebih lanjut, Rerie menjabarkan Badan Perfilman Indonesia (BPI) mencatat penonton film di Indonesia telah meraih market share sebesar 61% pada 2022. Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah ini pun menilai film dapat berperan sebagai bagian dari bahan ajar bagi peserta didik dalam proses belajar mengajar.
Melihat beragamnya peran dan fungsi film, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menyebut pengembangan perfilman nasional merupakan langkah strategis yang bisa dilakukan. Hal ini dinilai dapat mengakselerasi proses pembangunan di sejumlah sektor.
Oleh karena itu, Rerie berharap para pemangku kepentingan peduli terhadap pengembangan perfilman nasional. Baik mereka yang di tingkat pusat maupun daerah. Dengan kepedulian tersebut, ia berharap keberadaan film nasional dapat terus memberi dampak positif bagi percepatan proses pembangunan di Tanah Air.
(fhs/ega)
