Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka kesal dengan adanya penolakan dari kepala daerah yang menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 karena adanya Tim Israel. Siapa kepala daerah yang dimaksud Gibran?
"Aku yen meh protes, wis kawet mbiyen. Sesimpel itu. Iki venue wis dadi, anggaran wis metu, kene wis kesel kabeh, bar kuwi protese saiki, kene ki wis kesel (aku kalau mau protes sudah dari dulu, sesimpel itu. Ini venue udah jadi, anggaran sudah keluar, sini sudah capek semua, setelah itu protes sekarang, sini sudah capek)" ujar Gibran di DRPD Solo, seperti dilansir detikJateng, Rabu (29/3/2023).
Gibran kembali mengingatkan soal persetujuan menjadi tuan rumah yang sudah pernah ditandatangani pada tahun 2021. Persetujuan ini ditandatangani oleh masing-masing kepala daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu yang tanda tangan Pak Rudy tahun 2019, saya lanjutkan agreement dengan tanda tangan saya awal menjabat tahun 2021 Kalau saya nggak komitmen nggak saya tandatangani, kewajibane apa semua sudah tertuang di situ. Saya cuma menghormati perjanjian yang sudah ada yang sudah ditandatangani kedua belah pihak," ujar Gibran mengingatkan.
Lantas, ketika ditanya apakah kekesalan Gibran ditujukan ke dua gubernur yang menolak yakni Wayan Koster dan Ganjar Pranowo, Gibran meminta untuk menafsirkan sendiri.
"(Untuk Pak Ganjar dan Pak Koster?) Tafsir sendiri ya, sini sudah wira-wiri, ke mana-mana, sudah menyiapkan," lanjut Gibran.
Untuk diketahui, hingga kini ada dua kepala daerah yang mengutarakan penolakannya terhadap Tim Israel di Piala Dunia U-20. Keduanya yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster.
Baca selengkapnya di sini
Simak juga Video 'MER-C Nilai Jokowi Ragu Tolak Israel: Harusnya Ikuti Langkah Sukarno':
(idh/idh)