.webp)
TNI AL melepas Ekspedisi Jala Citra 3 ke Laut Flores. Ekspedisi tersebut punya misi beberapa hal, mulai melengkapi data kelautan hingga mengantisipasi bencana tsunami.
Komandan Pusat Hidro-Oseanografi (Danpushidrosal) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Nurhidayat menyampaikan ekspedisi Jala Citra 3 terdiri atas 85 personel, mulai Pushidrosal, BRIN, Kementerian KKP, BMKG, hingga berapa lembaga lain, dengan menggunakan KRI Spica (934).
"Kami mencoba menguak bagaimana kehidupan bawah laut di daerah timur khususnya di laut dalam, pada ekspedisi yang pertama rekan-rekan mengetahui di sana ada kaldera yang cukup besar. Kaldera adalah bagian dari gunung yang telah meletus. Jadi di laut seperti itu," kata Nurhidayat kepada wartawan di Kakonlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (29/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, kata Nurhidayat, ekspedisi Jala Citra 3 bakal berfokus di dua titik, yakni Pulau Satonda dan Banda Naira.
"Ekspedisi ketiga ini ada Pulau Satonda dan sekitarnya. Pulau Satonda itu sebenarnya kaldera juga. Jadi di utara sudah ada kaldera, di selatan ada kaldera. Kemudian di Banda Naira agak di sebelah timur selatan, itu juga ada kaldera. Sehingga dari situ gerak cepat pada saat selesai kami melaksanakan ekspedisi 2, BPBD dan BNPB pusat itu langsung membuat sebuah seminar bagaimana kalau misalnya terjadi tsunami," tambahnya.
Nurhidayat mengatakan misi Ekspedisi Jala Citra 3 adalah mengetahui data kelautan Indonesia.
"Saya kira golnya kita mengetahui data kelautan Indonesia dengan baik secara komprehensif bersama peneliti. Kami yang mempunyai wahana kapal-kapal survei mengikutkan mereka bagaimana kita bisa berkolaborasi untuk mendapatkan data itu. Saya yakin data itu akan sangat bermanfaat," paparnya.
Sementara itu, Plt Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Mochammad Firman Hidayat menyampaikan, selain melengkapi data kelautan, Ekspedisi Jala Citra 3 juga bertujuan mengantisipasi tsunami.
"Melalui Ekspedisi Jala Citra, bisa mendapat lebih banyak lagi. Dengan ekspedisi lebih banyak lagi, kita bisa mengantisipasi potensi bencana alam seperti tsunami. Harapannya, kita terus memperpanjang ekspedisi di bawah laut. Potensinya akan besar, dan akan mendukung rencana pembangunan jangka panjang yg akan fokus visi poros maritim dunia," jelasnya.
Simak juga 'Saat Penyelundupan Puluhan Penyu Hijau di Selat Bali Dibongkar TNI AL':
