Anggota Komisi III DPR Fraksi PPP Arsul Sani mengatakan meningkatnya kepercayaan publik merupakan buah konsistensi dan ketegasan Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Arsul mengatakan ketegasan itu tercermin dari penindakan terhadap anggota Polri yang melakukan tindak pidana.
"Saya melihat bahwa meningkatnya kembali tingkat kepercayaan publik terhadap Polri ini adalah buah dari konsistensi dan ketegasan Kapolri dan jajaran pimpinan Polri dalam menegakkan etika profesi kepolisian dan hukum terhadap para perwira dan anggota Polri. Termasuk terhadap sejumlah pati Polri pasca-kasus Sambo dan Teddy Minahasa," ujar Arsul saat dihubungi, Selasa (28/3/2023).
Melihat sejumlah kasus terungkap yang menjerat anggotanya, Arsul menilai Polri tak lagi defensif dengan menutupi anggotanya yang terlibat tindak pidana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Publik juga melihat kasus-kasus sebelumnya seperti kasus Napoleon Bonaparte. Publik melihat bahwa Kapolri dan jajarannya tidak bersifat defensif dengan menutupi atau melimitasi perwira dan anggota Polri yang terlibat," kata Arsul.
Arsul mengatakan konsistensi dan ketegasan pimpinan Polri dapat jadi contoh baik bagi kementerian dan lembaga lainnya. Meskipun, Polri harus membongkar boroknya lembaganya itu sendiri.
"Dalam soal konsistensi dan ketegasan menegakkan etika, disiplin dan hukum terhadap anggotanya memang harus diakui pimpinan Polri bisa menjadi contoh baik bagi kementerian dan lembaga lainnya, meski untuk itu borok-borok kelembagaan itu menjadi terbuka atau bahkan terbongkar," ungkap Arsul.
Arsul menilai Listyo Sigit mempunyai road map memperbaiki institusi Polri meskipun harus mengambil risiko.
"Di sini saya lihat Kapolri dan jajaran pimpinan Polri mau mengambil risiko jelek atau buruknya institusi untuk sementara waktu namun punya road map memperbaikinya," terang Arsul.
Lebih lanjut Arsul meyakini kepercayaan publik pada Polri dapat kembali ke posisi dahulu bila konsistensi menebas kasus yang menyangkut anggotanya.
"Jika Kapolri dan jajaran pimpinan Polri terus membereskan kasus-kasus dan isu-isu miring yang menyangkut pejabat Polri, saya yakin kepercayaan publik terhadap Polri akan kembali pada posisi seperti dulu lagi," kata Arsul.
Survei Indikator
Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis hasil survei tingkat kepercayaan terhadap lembaga, salah satunya Polri, pada periode Februari-Maret 2023. Hasilnya, tingkat kepercayaan ke Polri meningkat dan berada di angka 70,8 persen.
Survei terkait tingkat kepercayaan terhadap lembaga dilakukan pada 9-16 Februari 2023 dengan jumlah sampel 1.220 orang. Sampel berasal dari semua provinsi yang terdistribusi secara proporsional dengan toleransi kesalahan +- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
"Tingkat kepercayaan terhadap Lembaga secara umum relatif stabil atau meningkat," bunyi hasil survei yang dirilis, Minggu (26/3).
Berikut data tren kepercayaan terhadap Polri dari tahun ke tahun:
April 2014: 57,6%
Januari 2015: 68,6%
Agustus 2016: 73,2%
September 2017: 76,5%
September 2018: 79,8%
Februari 2019: 80,5%
September 2020: 72,3%
September 2021: 70,9%
November 2021: 80,2%
Desember 2021: 74,1%
Februari 2022: 75,2%
April 2022: 77,3%
Juni 2022: 76,4
Agustus 2022: 69,6%
September 2022: 62,6%
November 2022: 64,5%
Desember 2022: 70,4%
Februari 2023: 70,8%.
Lihat juga Video 'Survei Indikator: Kepercayaan Publik ke Penegak Hukum Naik Usai Vonis Sambo':