Hari Filateli Nasional 29 Maret, Ini Sejarah Peringatannya

Hari Filateli Nasional 29 Maret, Ini Sejarah Peringatannya

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Selasa, 28 Mar 2023 13:08 WIB
Filateli adalah kegiatan mengumpulkan atau mengkoleksi prangko dan benda-benda pos lainnya. Hari Filateli Nasional diperingati setiap 29 Maret. Ini sejarahnya!
Filateli (Foto: ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)
Jakarta -

Hari Filateli Nasional diperingati setiap tanggal 29 Maret. Filateli merupakan kegiatan mengumpulkan atau mengkoleksi prangko dan benda-benda pos lainnya. Tujuan Hari Filateli Nasional adalah memperingati perkembangan prangko dari masa ke masa.

Lalu, bagaimana sejarah peringatan Hari Filateli Nasional setiap 29 Maret? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Hari Filateli Nasional: Apa itu Filateli?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), filateli adalah koleksi dan penyelidikan tentang prangko dan meterai; pengumpulan prangko. Orang yang mengumpulkan dan mengkoleksi prangko disebut filatelis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir situs Kota Bogor, kata filateli (dahulu ditulis philateli) berasal dari bahasa Yunani yaitu philos dan ateleia. Philos artinya teman, sedangkan ateleia artinya bebas bea.

Secara harfiah, filateli artinya membebaskan teman atau kawan dari bea pos. Perwujudan dari pembebasan bea pos itu adalah berupa prangko yang telah dibayarkan oleh si pengirim dan melekatkannya pada sampul surat sebagai bukti pembayaran.

ADVERTISEMENT

Filateli merupakan kegiatan mengumpulkan, merawat, mempelajari, serta mensosialisasikan prangko dan benda pos lainnya yang dapat dilakukan melalui sistem pembinaan yang terencana, pameran, workshop, lokakarya, penyuluhan, dan berbagai lomba filateli di tingkat nasional maupun internasional. Tujuannya untuk memberikan informasi serta edukasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda Indonesia.

Filateli adalah kegiatan mengumpulkan atau mengkoleksi prangko dan benda-benda pos lainnya. Hari Filateli Nasional diperingati setiap 29 Maret. Ini sejarahnya!Filateli adalah kegiatan mengumpulkan atau mengkoleksi prangko dan benda-benda pos lainnya. Hari Filateli Nasional diperingati setiap 29 Maret. Ini sejarahnya! (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)

Tujuan Kegiatan Filateli

Kegiatan mengumpulkan prangko dapat meningkatkan pengetahuan umum, sebab prangko-prangko yang diterbitkan berbagai negara ini menampilkan gambar-gambar yang variatif berkaitan dengan sejarah, ekonomi, politik, budaya, flora, fauna dan sebagainya. Hampir seluruh kehidupan manusia tercermin pada prangko yang secara resmi diterbitkan oleh negara-negara yang berdaulat di seluruh dunia.

Pada dasarnya prangko, telah mengabadikan dan mendokumentasikan peradaban kehidupan manusia di muka bumi. Mengumpulkan prangko dapat membentuk sifat-sifat mental pribadi yang positif, antara lain

  • Sifat giat bersemangat, diperlukan dalam mencari atau "berburu" prangko untuk melengkapi koleksi.
  • Sifat sabar, diperlukan saat menunggu diperolehnya prangko tertentu yang masih belum lengkap serinya, baik dengan jalan tukar menukar maupun membeli pada bursa, lelang prangko dan sebagainya.
  • Sifat tekun, diperlukan dalam menyusun koleksi yang dapat dibanggakan dan dipertandingkan dalam kompetisi dunia, yang memerlukan waktu bertahun-tahun.
  • Sifat berhati-hati, diperlukan dalam menangani setiap prangko, sebab kerusakan pada prangko yang disebabkan oleh tindakan yang ceroboh dapat mengakibatkan turunnya nilai sebuah prangko. Apabila kerusakannya tergolong berat maka prangko tersebut bisa menjadi tidak berharga sama sekali.
  • Sifat teliti, cermat dan jeli, diperlukan untuk membedakan prangko mana yang "mahal" dan yang "biasa". Perbedaan yang sangat kecil pada sebuah prangko biasanya hanya tampak di bawah kaca pembesar, perbedaan kecil pun akan menyangkut perbedaan harga.
  • Sifat hemat, karena kolektor menganggap koleksinya sebagai "tabungan" atau "investasi" sudah tentu hemat, tidak boros. Ia harus tahu prangko mana yang harus segera dibeli, prangko mana yang tidak harus dibeli dan prangko mana yang pembeliannya dapat ditangguhkan dulu.
  • Kreativitas dan rasa seni, diperlukan dalam menyusun prangko pada lembaran-lembaran album, apalagi untuk diperlombakan dalam pameran.
  • Sifat jujur dan saling pengertian, diperlukan dalam tukar menukar prangko antara sesama filatelis yang terdata resmi di Indonesia.

Sejarah Hari Filateli Nasional

Peringatan Hari Filateli di Indonesia berawal dari para kolektor prangko yang berkumpul di Batavia (Jakarta) pada 29 Maret 1922. Mereka mendirikan klub filateli dengan nama "Postzegelverzamelaars Club Batavia".

Organisasi ini terus berkembang hingga pada 15 Agustus 1940 di Jakarta, berbagai aspirasi lokal dari beberapa wilayah di Indonesia mencetuskan organisasi yang sama. Organisasi tersebut bernama "Nederlandsch indische vereeniging van postzegel verzamelaars" yang diharapkan dapat menjadi wadah dan menjadi gerakan yang terstruktur secara nasional.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, perkumpulan tersebut berganti nama menjadi "algemene Vereeniging Voor Philatelisten in Indonesia". Kemudian, pada tahun 1953, berubah lagi menjadi Perkumpulan Umum Philateli Indonesia (PUPI). Organisasi tersebut mengalami pergantian nama sebanyak dua kali, seperti Perkumpulan Philatelis Indonesia (PPI) pada tahun 1965, dan menjadi Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) sejak 1985 hingga kini.

Hari Filateli Indonesia diresmikan oleh komunitas penggemar prangko yang tergabung dalam Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI). Peresmiannya dilakukan pada FIAP EXCO Meeting di Yogyakarta, yaitu sebuah pertemuan tingkat tinggi dari federasi organisasi filatelis se-Asia Pasifik.

Hari Filateli Nasional 29 Maret ditetapkan pertama kali pada tahun 2006 yang ditandai dengan penerbitan prangko seri Hari Filateli.

(kny/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads