.webp)
Satpol PP DKI Jakarta merekrut 1.200 warga menjadi bagian dari masyarakat peduli ketenteraman dan ketertibanz umum (trantibum). Mereka bertugas menjadi mitra Satpol PP dalam menjaga trantibum.
"Kita mempunyai relawan, mitranya Satpol PP di masyarakat itu namanya adalah Masyarakat Peduli Trantibum. Masyarakat Peduli Trantibum ini se-Jakarta jumlahnya kurang lebih 1.200 personel," kata Kasatpol PP DKI Jakarta Arifin di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (27/3/2023).
Arifin menuturkan relawan MPT telah dibentuk sejak 2022 dan tersebar di tiap kelurahan hingga kecamatan di Kota Jakarta. Alasan pembentukan MPT adalah agar Satpol PP dapat menjangkau wilayah pelosok Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita perlu bersinergi berkolaborasi untuk yang kemudian akhirnya kita wujudkan tangan untuk dalam bentuk masyarakat peduli trantibum," ujarnya.
Arifin berharap para relawan yang bertugas bisa aktif melaporkan kejadian di wilayahnya masing-masing, mulai potensi terjadinya tawuran hingga kemunculan pekerja seks komersial (PKS).
"Mereka itulah yang menjadi mata telinga kita untuk kemudian mereka melaporkan memberitahukan dan sebagainya, bahkan mereka juga ikut membantu mengedukasi masyarakat dalam hal ketentuan peraturan daerah yang harus disebarluaskan ke masyarakat," jelasnya.
Di sisi lain, Satpol PP telah menurunkan intelijen untuk memetakan potensi konflik maupun menjangkau keberadaan PSK di wilayah Jakarta. Barulah selanjutnya, tim gabungan melakukan penindakan.
"Kita juga mencoba mencari berbagai informasi karena di tempat kami ada namanya tim pemantau atau di satuan lain intelijen. Nah di tempat tertentu yang kalau misalnya ada perkumpulan seperti yang terjadi di Jakbar ya nanti bersama bersama 3 pilar untuk melakukan penjangkauan penindakan," terangnya.
(taa/jbr)
