Azas Tigor Nainggolan menjawab PKS yang menyebut pengangkatannya sebagai Komisaris LRT Jakarta agar tak berisik. Tigor menilai PKS cuma mencari sensasi.
"Mereka omong seperti tanpa bukti dan hanya cari sensasi agar dapat panggung. Menurut saya, Pak Gubernur Heru tidak seburuk yang mereka ucapkan, mengangkat saya agar saya tidak berisik," kata Tigor kepada wartawan, Sabtu (25/3/2023).
Tigor mengatakan diminta oleh Pj Gubernur DKI Heru Budi untuk membantu LRT Jakarta meningkatkan pelayanan. Dia menilai kritik dari PKS bukan sikap resmi DPRD DKI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya lagi-lagi itu kan pribadi. Bukan institusi DPRD. Mungkin dia pernah pakai cara itu kali ya. Saya nggak tahu. Menurut saya, Pak Heru nggak seperti itu ya. Karena saya diminta membantu PT LRT Jakarta untuk meningkatkan pelayanan yang sudah tercapai bagus seperti sekarang ini gitu loh," tuturnya.
"Ini kan mau pembangunan Stasiun 1B, saya diajak untuk ikut berperan serta dalam mewujudkan fase 1B juga. Jadi nggak ada masalah. Nanti lihat saja, waktu akan membuktikan, apa benar omongan mereka," pungkasnya
Tigor juga merespons kritik dari anggota DPRD DKI Jakarta F-PDIP Gilbert Simanjuntak, yang mempertanyakan dasar pengangkatannya sebagai komisaris BUMD. Tigor mengaku akan menampung pendapat dan kritikan.
"Kalau saya sih terima kasih diberi masukan. Jadi saya harus belajar lagi, kan gitu. Tapi yang kedua gini, kan itu pendapat pribadi Pak Gilbert, bukan DPRD kan. Ya sudah, saya tampung saja," kata Tigor.
Dia mengatakan banyak anggota DPRD DKI yang memberi dukungan kepadanya. Dia menyebut Gilbert beda sendiri dari anggota PDIP lainnya.
"Lagian toh banyak teman anggota DPRD yang japri (chat jalur pribadi) ke saya, dukung saya. Kasih selamat itu banyak teman-teman anggota DPRD. Termasuk dari PDIP yang satu fraksi dengan Pak Gilbert. Cuma Pak Gilbert saja yang beda sendiri," ujarnya.
Simak selengkapnya di sini.
Saksikan juga 'Kejar Beroperasi Juli 2023, LRT Jabodebek Hampir Rampung':
Sebelumnya, PKS menilai ini salah satu cara untuk membungkam Azas Tigor melontarkan kritik kepada Pemprov DKI. Tigor memang vokal melontarkan kritik terhadap program Pemprov DKI. Mulai dari masalah parkir liar, bus TransJakarta mangkrak, banjir Ibu Kota, sumur resapan, hingga aturan membawa anjing saat pelaksanaan car free day.
"Bisa saja. Bisa jadi itu langkah Pj Gubernur untuk supaya nggak berisik," kata Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta M Taufik Zoelkifli kepada wartawan, Sabtu (25/3).
Kendati begitu, Taufik tetap menghormati Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang memiliki pertimbangan menunjuk komisaris BUMD. Anggota Komisi Bidang Transportasi itu pun menunggu gebrakan Tigor.
"Jadi misalnya dikatakan sebelumnya Pak Azas Tigor mengkritik dan lain-lain. Mudah-mudahan mungkin kesempatan bagi beliau untuk ketika berada di dalam itu, gimana. LRT lebih baik dari sebelumnya, atau sesuai apa yang beliau gembar-gemborkan," ujarnya.
Anggota DPRD DKI Jakarta F-PDIP, Gilbert Simanjuntak, juga mengkritik pengangkatan Azas Tigor Nainggolan menjadi Komisaris LRT Jakarta. Gilbert mengaku terkejut mengetahui keputusan tersebut.
"Saya juga agak kaget. Saya tidak tahu dasar pengangkatannya. Saya melihat yang bersangkutan bukan tipe yang konsisten dengan sikap. Apa yang diharapkan dari yang bersangkutan sehingga diangkat sebagai komisaris juga saya tidak paham," kata Gilbert kepada wartawan, Jumat (24/3).