Lina Joy, Dibela dan Dikecam

Lina Joy, Dibela dan Dikecam

- detikNews
Senin, 28 Agu 2006 13:17 WIB
Kuala Lumpur - Kasus Lina Joy yang tengah menanti putusan Mahkamah Agung Malaysia soal agama barunya, menimbulkan perdebatan sengit di masyarakat negeri jiran itu. Bahkan sejumlah aksi protes digelar sebagian warga masyarakat. Ada yang membela Lina, namun banyak pula yang mengecam perempuan muslim yang berpindah agama menjadi Katolik tersebut.Hingga saat ini Mahkamah Agung Malaysia belum mengeluarkan putusan atas permohonan Lina untuk mendapatkan pengakuan negara atas agama barunya. Ketua Hakim Tun Ahmad Fairuz Sheikh Abdul Halim menyatakan, majelis hakim butuh waktu untuk mempertimbangkan masukan-masukan dari berbagai partai dengan cermat karena isu ini sensitif.Apapun hasil keputusan pengadilan nantinya, sudah pasti akan menimbulkan berbagai reaksi. Apalagi jika pengadilan memenangkan kasusa Lina. "Itu dinamit politik. Bisa menciptakan ketidakstabilan," cetus seorang pengamat. Pernyataan senada dilontarkan Parti Islam se-Malaysia (PAS), partai oposisi Islam terbesar di Malaysia."Itu akan menjadi preseden buruk," kata Wakil Ketua PAS Nasharuddin Mat Isa. "Itu akan menimbulkan keresahan di komunitas Melayu. Ini bisa memicu demonstrasi," imbuhnya.Kelompok pemuda muslim berpengaruh, Angkatan Belia Islam Malaysia, bahkan telah menulis surat ke Mahkamah Agung Malaysia untuk menolak permohonan Lina Joy."Mengizinkan warga Melayu meninggalkan Islam, secara otomatis akan mengikis status, hak-hak dan keistimewaan Melayu," demikian statemen organisasi tersebut seperti dilansir News Scotsman.com, Senin (28/8/2006).Namun putusan yang tidak berpihak kepada Lina juga akan memancing reaksi dari warga non-muslim. "Jika mereka menolak permohonan Lina Joy, maka semua masalah kebebasan beragama, kebebasan hati nurani, pilihan, ekspresi dan pikiran individu akan sangat berpengaruh," ujar Wong Kim Kong, Sekjen National Evangelical Christian Fellowship Malaysia, lembaga yang mewakili dua pertiga dari sekitar 4 ribu gereja di Malaysia.Namun diakuinya, kemenangan atas kasus Lina memang bisa menimbulkan kemarahan muslim. Bagi para akademisi muslim, Lina tidak mungkin menang. "Jika Islam memberikan izin bagi muslim untuk berganti agama sesuai keinginan, itu akan menunjukkan bahwa Islam tidak punya martabat, harga diri," kata Wan Azhar Wan Ahmad dari Institut Pemahaman Islam Malaysia. "Dan orang bisa saja mempertanyakan kelengkapannya, kebenaran dan kesempurnaannya," tandasnya.Terlahir dengan nama Azlina Jailani, perempuan berusia 42 tahun itu dibesarkan secara muslim oleh orangtuanya yang asli Melayu yang notabene muslim. Namun pada usia 26 tahun, dia memutuskan untuk pindah ke agama Katolik setelah bertahun-tahun berpacaran dengan kekasihnya, seorang pria Katolik. Dia pun mengganti namanya menjadi Lina Joy. Namun otoritas Malaysia menolak mengganti keterangan agama Islam pada kartu identitasnya menjadi Kristen. Padahal tanpa itu, Lina tidak akan bisa menikah secara hukum dengan pria pujaan hatinya.Inilah yang masih terus diperjuangkan Lina hingga ke pengadilan tertinggi di Malaysia. Keluarga Lina sendiri saat ini telah memutuskan hubungan dengan perempuan Melayu itu. (ita/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads