PT Pupuk Kaltim (PKT) mendorong komunitas petani dalam upaya pemberdayaan hutan tanaman dalam rangka memperingati Hari Hutan Sedunia. Salah satunya melalui program Community Forest.
Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi mengatakan lewat program ini, pihaknya mengajak TNI, Kostrad, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan & Lingkungan Hidup serta komunitas petani untuk melakukan penanaman pohon di banyak wilayah Nusantara. Tak cuma cuma itu, program Community Forest juga didukung dengan pendampingan pada komunitas petani di sekitar wilayah tanam untuk bisa mengolah, memelihara hingga mendistribusikan hasil panen. Upaya ini akan difasilitasi oleh program PKT lainnya yakni AgroSolution.
"Di momen peringatan Hari Hutan Sedunia, tentunya PKT juga diingatkan untuk terus konsisten menggagas lebih banyak lagi inovasi yang memberikan upaya pemberdayaan nyata bagi hutan Indonesia. Kami sudah memulai dengan Community Forest tahun lalu sebagai bentuk inovasi berkelanjutan demi mencapai target pengurangan emisi karbon (dekarbonisasi) yang sebelumnya sudah dicanangkan PKT. Dengan harapan, pada tahun 2030 mendatang PKT bisa mencapai target pengurangan emisi karbon hingga 32,50 persen dengan target penanaman 10 juta pohon," ujar Rahmad dalam keterangan tertulis, Kamis (23/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan sejak pertama kali dicanangkan tahun 2022, program Community Forest telah dilakukan di berbagai wilayah yakni Makroman-Samarinda, Bontang, Sukabumi dengan total jumlah pohon yang ditanam mencapai 11.636 pohon keras dan 53.000 mangrove. Menurutnya rangkaian program ini berhasil menanami sebanyak 16,2 hektare wilayah dengan berbagai jenis tanaman seperti mangga, nangka, durian, alpukat, sirsak, mangrove, dan beberapa tanaman buah langka seperti matoa, bisbul, menteng, dan gandaria.
Dari target 10 juta pohon yang ditanam hingga 2030 mendatang, kata Rahmad, sebanyak 6 juta akan difokuskan untuk tanaman mangrove untuk upaya rehabilitasi kawasan pesisir, sedangkan sisanya untuk tanaman bibit pohon buah-buahan.
"Selama program ini berlangsung, petani lokal, dan kelompok binaan Pupuk Kaltim telah terlibat dan mendapatkan bimbingan serta pendampingan langsung dari PKT sebagai bentuk nyata pemberdayaan petani hutan tanaman. Dalam pelaksanaan program dilakukan pelatihan dan sharing knowledge terkait teknik pemupukan budidaya tanaman seperti pengaplikasian pupuk hayati Ecofert saat sebelum tanam," terangnya.
Di samping itu, Pupuk Kaltim juga menggandeng sejumlah mitra yang kompeten di bidang budi daya. Di antaranya Balai Penelitian Tanaman Buah (Balitbu) untuk melakukan pelatihan terkait Good Agriculture Practice (GAP) dalam budi daya tanaman buah. Targetnya, ke depan akan ada ribuan petani yang bisa dirangkul untuk ikut menyukseskan program Community Forest.
Selain melibatkan pihak eksternal, dikatakan Rahmad, Pupuk Kaltim juga menanamkan semangat melestarikan hutan di internal perusahaan. Salah satunya melalui kegiatan Investing in Farming and Forest for Climate Action (InForm Action) dengan menanam 500 bibit pohon di atas lahan seluas 1,5 hektare di area BTN Pupuk Kaltim.
Adapun InForm Action tahun ini, ditargetkan akan menanam 12.000 pohon dari berbagai jenis buah-buahan dan tanaman langka kehutanan untuk peningkatan upaya pelestarian keragaman hayati.
"Kami berharap setiap inovasi dan gagasan baru yang kami lahirkan bisa memberikan dampak dan manfaat positif bagi masyarakat, dalam hal ini para petani yang mengelola dan menikmati hasil dari penanaman pohon oleh PKT lewat Community Forest. Dari setiap langkah kecil yang kami lakukan ini, baik secara internal perusahaan maupun yang melibatkan stakeholder lainnya bisa berkontribusi memajukan perekonomian rakyat dan sekaligus juga melestarikan hutan tanaman yang kelak bisa dinikmati hasilnya oleh generasi selanjutnya," pungkasnya.
(fhs/ega)