TKP Longsor Area Parkir Wisata Curug Cilember
Manager Wisata Curug Cilember Budi Prasetyo mengatakan, tebing yang longsor merupakan tebing area lahan parkir wisatawan yang dikelola oleh masyarakat sekitar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi memang lokasi yang kemaren longsor itu areanya kita gunakan berbarengan dengan masyarakat untuk parkir roda dua. Tapi tanahnya itu kita kelola, cuma kita kerja sama aja gitu, jadi itu parkirannya memang dikelola sama masyarakat juga pak," kata Budi dihubungi detikcom.
Budi menyebutkan pihaknya akan menindaklanjuti kejadian longsor yang menewaskan kakak-adik Bustomi dan Pipih. Pertemuan akan dilakukan dengan pemerintah desa setempat dan meminta tidak ada bangunan di bawah tebing di kawasan parkir Curug Cilember.
"Poin-poinnya lebih ke menjaga masyarakatnya pak, untuk misalkan penjual atau lain-lain itu tidak berada di dinding tebing, baik itu di bawah atau di atas, sehingga apabila terjadi longsor itu tidak menimpa. Mungkin seminggu ke depan kita sterilisasi areanya," kata Budi.
Diberitakan sebelumnya, bencana tanah longsor melanda kawasan Puncak, tepatnya di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tanah longsor tersebut menyebabkan dua orang meninggal dunia.
"Korban jiwa Bapak Bustomi (32) dan Ibu Pipih (30)," kata staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaluddin, melalui keterangannya, Senin (20/3/2023).
Peristiwa longsor itu terjadi pada pukul 12.30 WIB siang tadi. Petugas BPBD yang menerima laporan pukul 13.30 WIB, segera menuju lokasi kejadian untuk melakukan asesmen dan penanganan kebencanaan.
"Untuk saat ini tebingan belum diperbaiki. Bilamana hujan dengan intensitas tinggi, bisa menyebabkan longsor kembali," ujarnya.
(mea/mea)