Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan saat ini pandemi COVID-19 di Indonesia makin terkendali. Luhut menilai hal itu tak luput dari kuatnya kepemimpinan Presiden Jokowi.
Hal itu diungkapkan Luhut di acara Penghargaan Penanganan COVID-19 di gedung Dhanapala, Kemenkeu, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2023). Awalnya Luhut mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara yang memasuki peringkat 5 besar dengan jumlah vaksinasi terbanyak.
"Vaksinasi dilakukan serempak di berbagai tempat, juga dengan melibatkan banyak pihak, hingga pertengahan Maret sebanyak lebih 450 juta dosis vaksin telah disuntikkan sehingga Indonesia peringkat 5 terbesar dunia dengan vaksinasi terbanyak," kata Luhut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua ini bisa terjadi karena leadership yang kuat dari Presiden Republik Indonesia," sambungnya.
Luhut mengatakan capaian vaksinasi dosis kedua di Jawa Bali mencapai 79 persen. Diketahui, Jawa Bali merupakan wilayah dengan penyebaran COVID-19 paling tinggi.
"Khusus di Jawa Bali sebagai episentrum COVID-19, capaian vaksinasi dosis kedua telah mencapai 79 persen, dari sasaran atau hampir dari 108 juta dosis sampai pertengahan Maret 2023," ujarnya.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan kala itu penerapan PPKM merupakan pilihan tersulit yang harus diambil pemerintah. Sebab, hal itu dapat mengakibatkan aktivitas masyarakat hingga perekonomian Indonesia terganggu.
"Berbagai langkah kebijakan dilakukan untuk menangani pandemi, termasuk langkah terberat, yaitu PPKM. Menerapkan kebijakan PPKM, terutama di kala varian Delta bukan pilihan mudah, kegiatan masyarakat harus berhenti yang berdampak pada kehidupan ekonomi, banyak orang tapi pilihan ini harus diambil, karena intervensi medis berupaya obat-obatan, perawatan rumah sakit, oksigen masih sangat terbatas waktu itu," kata dia.
"Pak Presiden mungkin masih ingat proses pengambilan keputusannya memerlukan satu olahan yang sangat cepat di sisi lain kita juga dapat kritik dari luar, apakah pola ini cocok atau tidak. Sementara itu, banyak yang minta kita lockdown, tapi Bapak Presiden dengan pertimbangan masukan-masukan dari para ahli dan juga pembantu presiden, presiden memutuskan melakukan lain dari pikiran-pikiran luar," imbuhnya.
Simak juga Video 'Jokowi: Tak Salah Jika Pakai Masker Dianggap Sakit, PPKM Sudah Dicabut':