Cerita Qiyas Si Petugas Damkar yang Tak Melulu Lawan Api

Cerita Qiyas Si Petugas Damkar yang Tak Melulu Lawan Api

Muhammad Fariz At Thariqi - detikNews
Kamis, 16 Mar 2023 14:42 WIB
Kebakaran sebuah dealer sepeda motor terjadi di Cakung, Jakarta Timur (Jaktim). Kebakaran diduga dipicu korsleting listrik. (Instagram @humasjakfire)
Ilustrasi damkar memadamkan api (Dok. Instagram @humasjakfire)
Jakarta - Namanya Qiyas Aulawi Aditya. Jauh-jauh dari Kota Bawang Merah ke Ibu Kota demi mengabdi sebagai petugas pemadam kebakaran sampai harus meninggalkan kuliah.

"Berpahala karena menolong orang," ucap pria 26 tahun itu.

Kala itu Qiyas, yang berasal dari Brebes, tengah menimba ilmu sebagai mahasiswa semester III di salah satu kampus swasta di Semarang, Jawa Tengah. Pamannya lantas mengajak Qiyas ke Jakarta untuk mendaftar sebagai petugas pemadam kebakaran (damkar). Nasib mujur bagi Qiyas. Dia diterima, dan hal itu mengharuskannya rela melepas statusnya sebagai mahasiswa.

Di Dinas Pemadam Kebakaran Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel), Qiyas menjadi yang paling muda. Profesinya yang menuntut kecepatan serta kerap bersinggungan dengan maut tak membuat semangatnya surut. Meski julukannya sebagai pemadam kebakaran, nyatanya pekerjaan Qiyas tak selalu berhubungan dengan si jago merah.

Pernah suatu ketika warga meminta bantuan petugas damkar untuk melepaskan cincin yang menyangkut di jari. Ada pula warga yang mengontak pos damkar untuk memindahkan sarang tawon. Qiyas sendiri membagikan ceritanya tentang mengevakuasi ponsel warga.

Qiyas Aulawi Aditya (Dok. Istimewa)Qiyas Aulawi Aditya (Dok. Muhammad Fariz At-Thariqi)

Hah, maksudnya?

Pernah lihat cuplikan video Upin & Ipin di media sosial soal 'bomber'? Bomber itu bahasa Malaysia untuk petugas damkar. Nah di video itu disebutkan bahwa tugas bomber tidak hanya memadamkan api, tapi juga sebagai penyelamat.

Agaknya video itu menjadi contoh nyata dari pengalaman Qiyas. Jadi kejadian itu bermula ketika ada laporan masuk dari warga. Petugas damkar lain tengah bersiap sehingga Qiyas diminta untuk bergerak lebih dulu.

"Saya waktu itu cuma disuruh cek ke lokasi aja dulu karena waktu itu tim rescue masih prepare," kata Qiyas.

Setiba di lokasi, rupanya ponsel warga itu masuk ke gorong-gorong. Celah di antara gorong-gorong itu terlalu sempit untuk tangan orang dewasa sehingga ponsel itu tak bisa dengan mudah diraih. Qiyas pun memutar otak.

"Waktu itu saya coba inisiatif sendiri ngambil handphone pake pencapit ular... dan ternyata berhasil," ujarnya.

"Itu momen yang tidak terlupakan sekaligus evakuasi pertama kali saya," imbuh Qiyas mengenang aksinya mengevakuasi ponsel. (rdp/dhn)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads