Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto diangkat menjadi komisaris baru MRT Jakarta. PKS meyakini pengangkatan Novie sebagai komisaris berdasarkan pertimbangan objektif dan profesional.
"Dalam contoh kasus ini dari Kemenhub kemudian ditarik untuk komisaris itu memang berdasarkan pertimbangan-pertimbangan objektif dan profesional," kata Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail kepada wartawan, Kamis (16/3/2023).
Ismail memandang jabatan Novie sebagai komisaris MRT masih berhubungan dengan tugasnya sebagai Sekjen Kemenhub. Politikus PKS itu pun meyakini pengalaman Novie di bidang transportasi mampu menopang kinerja perusahaan MRT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kan masih ada relate ya, dari Kemenhub kemudian dari komisaris PT MRT secara bidangnya masih sama lah di situ. Paling tidak kan pengalaman yang bersangkutan ketika di Kemenhub bisa dijadikan unsur penopang untuk meningkatkan kinerja di MRT," ujarnya.
Ismail mengaku tak mempermasalahkan apabila Novie rangkap jabatan. Asalkan tindakan tersebut tak menyalahi aturan yang ada.
"Terkait dengan rangkap jabatan, saya pikir itu harus dikomparasikan dengan regulasi yang ada. Kalau memang regulasinya memungkinkan, ya nggak apa-apa. Tapi kalau di situ melanggar saya pikir harus diluruskan. Nggak boleh sembarangan," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi mengangkat Novie Riyanto sebagai komisaris baru MRT Jakarta. Novie diharapkan bisa memberikan arahan dan masukan kepada direksi terhadap proses pembangunan MRT Jakarta fase 2 dan fase berikutnya.
Pengangkatan Novie berdasarkan keputusan para pemegang saham di luar rapat umum pemegang saham (RUPS). Selain komisaris baru, Direktur Konstruksi MRT Jakarta juga berganti. Novie juga menjabat sebagai Sekjen Kemenhub.
Direktur Konstruksi MRT Jakarta kini diisi oleh Weni Maulina menggantikan Silvia Halim. Weni sebelumnya menjabat Kepala Divisi Engineering.
"Diperlukan pengisian segera posisi Direktur Konstruksi dalam rangka penguatan, percepatan, dan penyelesaian proyek MRT Fase 2 dan fase-fase berikutnya. Semoga dengan pengalaman yang dimiliki, saudari Weni Maulina dapat mempercepat pembangunan atas proyek-proyek MRT sesuai tata kelola perusahaan yang baik," ujar Plt. Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Provinsi DKI Jakarta, Fitria Rahadiani, di Balai Kota Jakarta, dalam keterangannya, seperti dilihat, Rabu (15/3/2023).
Fitri berharap dengan direktur dan komisaris yang baru mampu menjalankan tugas dengan baik dan bertanggung jawab.
"Pengangkatan direktur dan komisaris ini telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," tuturnya.
PT MRT Jakarta merupakan BUMD dengan 99,70 persen sahamnya dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta dan sisanya dimiliki oleh Perumda Pasar Jaya.
Simak juga 'Cerita Saat Prabowo Yakinkan Megawati Calonkan Jokowi di Pilgub DKI':