.webp)
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama asosiasi dan mitra darat siap melayani dan menghadirkan layanan prima pada periode Angkutan Lebaran 2023. Diprediksi, sekitar 123 juta orang bakal melakukan perjalanan mudik di tahun ini.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, layanan Angkutan Lebaran tahun ini, pihaknya telah siap memberikan pelayanan kepada delapan lintasan nasional di bawah koordinasi 9 kantor cabang. Hal tersebut diungkapkan olehnya saat diskusi Forwahub bertajuk 'Kesiapan Operator Transportasi Hadapi Mudik Pasca Pandemi' di Jakarta, Rabu (15/3/2023).
"Lintasan paling favorit adalah Bakauheni-Merak, Ketapang-Gilimanuk. Ada juga Padangbai-Lembar, Kayangan-Pototano, Penajam - Kariangau, Tanjung Api-api - Tanjung Kelian, Bajoe - Kolaka, Ajibata-Ambarita, dan tambahan Ciwandan-Bakauheni, dan Ciwandan - Panjang. Dua terakhir ini tambahan pelabuhan yang akan dioperasikan dalam mendukung kelancaran Angkutan Lebaran 2023," kata Ira dalam keterangan tertulis, Kamis (16/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan ASDP menyiapkan alat produksi pada 8 lintasan terpantau sebanyak 51 dermaga (42 dermaga ASDP, 2 dermaga UPT, dan 7 dermaga Pelindo), kapal siap operasi sebanyak 213 unit diantaranya 50 unit kapal ASDP, 160 unit kapal reguler non ASDP, dan 1 unit kapal Pelni.
Ira memaparkan ada beberapa hal perlu diketahui oleh masyarakat sebelum mudik dengan kapal penyeberangan. Pertama, tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan. Pengguna jasa bisa melakukan pembelian tiket via Aplikasi Ferizy khususnya di lintas Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk.
"Kedua, tiket juga sudah mulai dipesan sejak H-60 keberangkatan. Kemudian ketiga, calon penumpang wajib bertiket setidaknya 24 jam sebelum keberangkatan," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Indonesia National Ferryownes Association (INFA) JA Barata mengungkapkan beberapa permasalahan pada masa angkutan Lebaran 2023 yang salah satunya agar masyarakat tidak berfokus untuk menyeberang pada malam hari. Menurutnya, perlu sosialisasi agar calon penumpang menyeberang di siang hari.
"Mudah-mudahan dengan sistem online ticketing mampu mengatur, sehingga tidak terjadi konsentrasi pada waktu yang bersamaan," kata Barata.
Di sisi lain, Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan menjelaskan, mudik tahun ini diharapkan masyarakat bisa beralih dengan memanfaatkan angkutan umum bus. Sebab, meski pemerintah menginginkan masyarakat naik angkutan umum seperti bus, tetapi nyatanya banyak yang menggunakan kendaraan pribadi.
Ia menyebutkan pada dasarnya armada bus telah siap beroperasi pada masa angkutan lebaran. Karena bus-bus anggota IPOMI saat ini merawat kendaraan secara rutin dan selalu lolos uji kelaikan atau KIR.
"Kami naikan utilisasi saat angkutan lebaran. Mobil cek juga. Namun ada kawan-kawan meng-hire bus tambahan pariwisata. Kalau kurang lebih secara total kesiapan armada dari Sumatera hingga Jawa 113 ribu secara total," tutup Kurnia.
Simak juga 'Jasa Marga Antisipasi 'Kiamat Lalin' di Mudik Lebaran 2023':
