Linda Pujiastuti alias Anita mengaku pernah pergi ke pabrik sabu di Taiwan bersama Irjen Teddy Minahasa. Kuasa hukum Teddy, Hotman Paris, menilai pengakuan Linda hanya alibi.
"Itu alibi dia, dia mengalihkan, berarti dia tahu apa pun yang omongan dia. Dia akan percaya karena ini kan seorang jenderal," kata Hotman saat dihubungi, Rabu (15/3/2023).
Hotman mengatakan perkataan Linda kerap berubah. Hotman menyebut Linda bukan informan polisi, melainkan pelaku jual beli narkoba.
"(Omongan) berubah-ubah. Ingat nggak waktu sidang Teddy Minahasa, katanya dia (Linda) informan polisi, oke kalau dia informan polisi, kau (Linda) yang jual sabu ke Kapolsek kan, Pak Ranto dia, dan dia dapat komisi Rp 60 juta. Berarti dia bukan cepu, tetapi pelaku jual beli narkoba," ujarnya.
Hotman heran Linda seolah menggiring opini bahwa dirinya korban Teddy Minahasa. Hotman menduga Linda sengaja mengarahkan Teddy ke Laut China Selatan, sementara penjual sabu diarahkan melalui jalur lain agar tidak ditangkap.
"Sekarang apa pun yang dia ucapkan agar seolah korban Teddy Minahasa. Bagaimana bisa korban, Rp 60 juta saja diamankan, apalagi yang 2 ton Laut China Selatan. Jangan-jangan pura-pura dibawa Teddy Minahasa lewat Laut China Selatan, tapi saya (Linda) punya lewat daerah lain. Karena dia mengaku dia yang menyuruh pemilik sabu itu agar jangan lewat sana lagi, berarti dia bukan cepu dong," imbuhnya.
Pengakuan itu disampaikan Linda saat diperiksa sebagai terdakwa dalam kasus sidang narkoba di PN Jakarta Barat, Rabu (15/3/2023). Linda awalnya ditanya penasihat hukumnya, Adriel Viari Purba, soal pernyataan Teddy dalam BAP yang menyatakan dirinya diajak ke Taiwan oleh Linda.
"Di dalam BAP saksi Teddy Minahasa dalam berkas terdakwa Linda. Teddy mengatakan kekesalan terhadap Ibu Linda ditipu di Brunei dan di Laut China Selatan. Kemudian, izin saya kutip, Yang Mulia, 'Kemudian, kedua saya diajak ke Taiwan dan ditemukan dengan pabrik di sana'. Pertanyaannya, ke Taiwan dan ke pabrik dalam rangka apa?" tanya Adriel kepada Linda.
"Ke pabrik sabu," jawab Linda.
"Hah?" tanya Adriel.
"Pabrik sabu," tegas Linda.
Linda lalu menceritakan soal perjalanannya ke pabrik sabu di Taiwan bersama Teddy. Dia mengatakan momen itu terjadi setelah operasi mereka di Laut China Selatan gagal.
"Betul. Jadi waktu saya gagal di Laut China, itu saya sudah minta maaf, katanya begini 'Kamu kenal nggak sama bandar di sana?', 'Ada, Pak Teddy'," ujar Linda.
"Jadi saya ke sana ketemu dengan Mr X, waktu itu saya ketemu tiga kali di Taiwan dengan Pak Teddy," sambungnya.
Adriel lalu bertanya lagi ke Linda soal apakah betul pabrik di Taiwan yang dimaksud Irjen Teddy dalam BAP-nya adalah pabrik sabu. Linda membenarkannya.
"Oke, berarti ke pabrik di Taiwan yang diungkap Pak Teddy dalam BAP-nya itu pabrik sabu?" tanya Adriel dan diamini Linda.
Adriel lalu bertanya apakah ada saksi yang melihat keduanya pergi ke pabrik sabu di Taiwan. Linda mengatakan dia pergi berdua saja, namun ada bukti perjalanan ke Taiwan di paspornya.
"Bisa ibu dibuktikan di paspor?" tanya Adriel.
"Paspornya ada, silakan, pernah saya kasih kan saya pergi berdua tiga kali dengan Pak Teddy Minahasa," kata Linda.
(dek/dnu)