Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan awal kebakaran di depo Plumpang berasal dari pipa inlet. Ia menampik jika kebakaran bermula dari tangki di Terminal BBM Plumpang.
"Nah kalau kita lihat sebetulnya kemarin insiden itu ada di mana? Itu kalau kita lihat di ujung A yang oranye itu, di pojok atas kanan, atas kanan pas dibelokkan ya di situ," kata Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (14/3/2023).
"Jadi bukan di tangkinya, tapi di pipa di situ, ada pipa yang masuk ke dalam tangki tersebut," tambahnya.
Nicke menyebutkan pipa yang terhubung ke tangki terbakar. Menurut dia, pihak Pertamina akan terus menginvestigasi kasus kebakaran di depo BBM Plumpang.
"Di pipa itulah, di pipa inlet itulah yang terjadi kebakaran sehingga kemarin mungkin nanti kita itu (penjelasan), karena kita masih investigasi, Pak," ujar Nicke.
Nicke mengatakan seluruh fasilitas di Depo Plumpang masih aman. Saat itu kebakaran di pipa mampu didinginkan setelah 1 jam.
"Nah saya ingin sampaikan bahwa tangki-tangki dan seluruh fasilitas yang ada di Plumpang itu masih aman tidak terbakar. Yang terbakar pipa yang inlet saja ke arah sana, dan itu pun berhasil kita padamkan dalam waktu 1 jam," imbuhnya.
Dia mengatakan, setelah proses pendinginan, kondisi di depo Plumpang dinyatakan setelah 3 jam api dipadamkan.
"Setelah itu didinginkan sehingga setelah 3 jam dinyatakan aman," ujarnya.
Kebakaran terjadi pada Jumat (3/3), sekitar pukul 20.20 WIB. Pipa bahan bakar di depo Pertamina Plumpang yang terbakar itu berlokasi di Jalan Tanah Merah Bawah, RT 012 RW 009, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakut.
Sebanyak 19 orang tewas akibat kebakaran tersebut. Selain itu, ada puluhan orang yang terluka serta ratusan orang sempat mengungsi di sejumlah titik akibat rumahnya terimbas kebakaran.
Simak juga Video: RS Polri Telah Identifikasi Seluruh Jenazah Kebakaran Depo Plumpang
(dwr/jbr)