KPK telah meminta klarifikasi kepada Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono terkait laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN). Setelah diperiksa KPK, Andhi menunjukkan dan menjelaskan asal cincin biru mewahnya yang jadi sorotan publik.
"Cincin dari kiai saya," kata Andhi sambil menunjukkan cincinnya di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2023).
Andhi mengatakan dia telah mengklarifikasi seluruh harta kekayaannya ke KPK. Termasuk soal peningkatan hartanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah semua saya sampaikan, jadi teman-teman nanti bisa tanyakan ke KPK," katanya.
![]() |
Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono menjadi sorotan setelah aset kekayaannya dianggap tidak sesuai dengan profil. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) kemudian mengungkap Andhi mempunyai transaksi mencurigakan yang saling salip-menyalip besarnya dengan mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo.
Hal itu diungkap oleh Kepala PPATK Ivan Yustiavandana. Dia awalnya menjelaskan temuan transaksi mencurigakan terkait Andhi Pramono telah diserahkan kepada KPK sejak awal 2022.
"Sejak awal 2022 lalu, sudah setahun lalu (dilaporkan). Karena ada indikasi itu makanya kami serahkan," kata Ivan saat dimintai konfirmasi, Kamis (9/3).
Ivan kemudian mengungkap bentuk transaksi aneh yang diduga berkaitan dengan Andhi Pramono. Kepala Bea Cukai Makassar itu diduga menerima setoran dari perusahaan dengan jumlah besar dari riwayat transaksi yang ditemukan PPATK.
"Banyak setoran tunai dari perusahaan-perusahaan," katanya.
Ivan tidak menjelaskan secara detail terkait nilai transaksi yang melibatkan Andhi Pramono. Namun, ketika ditanya soal lebih besar mana transaksi Andhi Pramono dibanding Rafael Alun, Ivan menganalogikan seperti bus antar-kota antar-provinsi atau AKAP.
"Seperti bus AKAP, saling salip," ujar Ivan. Dia menjawab soal lebih besar mana transaksi yang ditemukan di Rafael Alun dengan Andhi Pramono.
Simak Video: Kepala Bea Cukai Makassar Soal Rumah Mewah: Milik Orang Tua