Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Dr. Petrus Reinhard Golose memberikan national statement pada Sidang Commission on Narcotics Drug (CND) ke-66, di Vienna International Center, Wina, Austria pada Senin (13/3). Ada beberapa poin yang dia sampaikan, termasuk soal komitmen Indonesia dalam memberantas narkoba.
Petrus menyampaikan kebijakan yang diambil akibat pandemi yang memicu pelemahan ekonomi di banyak negara, termasuk Indonesia, mendorong peningkatan produksi, distribusi, dan perdagangan narkotika di Indonesia. Hal ini disebutnya sebagai jalan pintas para pelaku untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
Petrus menjelaskan selama pandemi berlangsung, teknik dan modus operandi kejahatan narkotika mengalami pergeseran dan terjadi peningkatan pada modus operandi pengiriman via pos, penggunaan mata uang virtual, serta pengiriman narkotika dalam skala besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, lanjutnya, pada masa pandemi terjadi peningkatan kasus methamphetamine yang cukup signifikan di Indonesia jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Namun, Petrus memastikan meskipun terdapat berbagai tantangan dalam pencegahan dan pemberantasan narkotika, Indonesia memiliki komitmen yang kuat dalam melaksanakan kewajibannya sesuai dengan perjanjian pengawasan narkotika internasional.
Petrus menyampaikan komitmen Indonesia dalam memberantas narkoba dituangkan dalam Program Prioritas Nasional 2023 yang mencakup beberapa langkah.
"Pertama, mencegah dan memberantas peredaran narkotika dan bahan prekursor. Kedua, penguatan pencegahan dan rehabilitasi penyalahgunaan narkotika," jelas Petrus dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (14/3/2023).
Petrus menambahkan Indonesia tengah menerapkan standar pencegahan berbasis internasional dalam strategi pengurangan permintaan nasional, mulai dari pendidikan, pencegahan, hingga program pascarehabilitasi.
Standar tersebut diterapkan untuk mencapai tujuan masyarakat Indonesia bebas dari penyalahgunaan narkotika, serta untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, baik individu, keluarga, dan masyarakat.
Dalam bidang rehabilitasi, Petrus menjabarkan pusat rehabilitasi di Indonesia telah dilengkapi dengan program terkini untuk mereka yang membutuhkan perawatan khusus, seperti anak-anak dan perempuan.
Petrus menyatakan Indonesia akan terus melanjutkan kerja sama yang selama ini sudah terjalin dengan masyarakat internasional dalam upaya bersama mengatasi masalah narkotika dunia. Dia juga menegaskan kembali pencalonan Indonesia sebagai anggota CND periode 2024-2027 dan mengharapkan dukungan dari semua negara anggota ECOSOC.
Petrus pun mengutarakan kesediaan Indonesia untuk menjadi tuan rumah pertemuan tahunan Heads of National Drug Law Enforcement Agencies, Asia and the Pacific (HONLAP) ke-45 tahun 2023.
Simak juga 'Saat Kepala BNN: Saya Tak Akan Pernah Menyetujui Ganja untuk Medis!':