Hujan abu terjadi akibat adanya erupsi gunung berapi. Berbeda dengan hujan pada umumnya, hujan abu akibat letusan gunung berapi ini membawa material yang dikeluarkan saat gunung api meletus.
Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan tentang hujan abu yang terjadi saat gunung berapi erupsi berikut ini.
Pengertian Hujan Abu dan Penyebabnya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hujan abu artinya abu yang berjatuhan berlebihan dari udara karena letusan gunung berapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, mengutip dari situs Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pengertian hujan abu adalah hujan material jatuhan yang terdiri dari material lepas berukuran butir lempung sampai pasir halus.
Penyebab hujan abu terjadi adalah karena adanya erupsi atau letusan gunung berapi. Hujan abu merupakan termasuk bahaya yang ditimbulkan dari erupsi gunung berapi.
Dampak Bahaya dari Hujan Abu Vulkanik
Melansir situs Dinas Kesehatan, hujan abu vulkanik memiliki dampak bahaya bagi manusia dan lingkungan. Berikut ini dampak bahaya hujan abu baik secara langsung maupun tidak langsung:
- Gangguan pernapasan
Hujan abu menyebabkan gangguan pertapasan. Sebab hujan abu membawa material halus hasil letusan gunung berapi yang berbahaya. Apabila material halus itu terhirup dan masuk ke paru-paru dengan paparan cukup tinggi maka dapat membuat kesulitan bernapas disertai batuk dan iritasi. - Penyakit mata
Selain mengganggu penglihatan, adanya hujan abu juga dapat mengakibatkan iritasi mata. Hal ini terjadi karena butiran-butiran abu yang tajam dapat merusak kornea mata dan membuat mata menjadi merah. Pengguna lensa kontak diharapkan menyadari hal ini dan melepas lensa kontak mereka untuk mencegah terjadinya abrasi kornea. - Iritasi kulit
Hujan abu vulkanik dapat menyebabkan iritasi pada kulit sebagian orang. Terutama ketika abu yang terdapat pada hujan abu itu bersifat asam. - Terkontaminasinya air bersih
Hujan abu dapat mengakibatkan terkontaminasinya air bersih, penyumbatan saluran air, serta kerusakan peralatan penyedia air bersih. Pasokan air terbuka seperti tangki air di rumah-rumah sangat rentan terhadap hujan abu. - Dampak terhadap sanitasi
Hujan abu vulkanik juga bisa menyebabkan tidak beroperasinya sistem sanitasi di wilayah terdampak. Hal ini juga akan menyebabkan peningkatan penyakit di wilayah yang terkena hujan abu tersebut.
Cara Mengatasi Dampak Bahaya Hujan Abu
Untuk mengatasi dampak bahaya hujan abu vulkanik, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Adapun cara mengatasi dampak hujan abu adalah sebagai berikut:
- Hindari keluar rumah jika tidak mendesak. Kalau keluar rumah gunakan masker yang sedikit dibasahi agar abu halus tidak terhirup nafas.
- Gunakan juga kacamata dan pakaian yang menutup rapat seluruh tubuh.
- Tutup semua makanan, air minum maupun air bersih agar tidak terkontaminasi dengan abu vulkanik. Cegah mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi abu vulkanik.
- Khusus anak-anak yang rentan dengan dampak bahaya abu vulkanik, ada baiknya selalu mengenakan masker meskipun di dalam rumah. Apalagi jika dirasakan abu telah mengotori banyak perabot rumah.
- Minum air putih banyak-banyak untuk menjaga kesehatan dan menetralisir debu yang terhirup ke dalam tubuh.
- Perbanyak konsumsi makanan bergizi terutama dalam kondisi darurat semacam ini untuk menjaga sistem kekebalan tubuh memerankan fungsinya secara optimal.
- Jika dirasakan adanya gejala seperti mata perih, batuk, atau tenggorokan terganggu segera minum obat atau segera periksakan ke Puskesmas atau dokter. Mencegah dan mengatasi bahaya abu vulkanik merupakan langkah preventif untuk mencegah kondisi lebih parah.