Masyarakat Tolak Perda Syariat

Survei LSI:

Masyarakat Tolak Perda Syariat

- detikNews
Kamis, 24 Agu 2006 15:26 WIB
Jakarta - Secara umum masyarakat Indonesia tidak setuju penerapan perda bernuansa syariat Islam. Sebab hal itu akan mendorong disintegrasi bangsa.Demikian hasil survei yang dilakukan lembaga Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dipaparkan oleh Direktur LSI Denny JA dalam jumpa pers di Hotel Sari Pan Pacific, Jl MH Thamrin, Jakarta, Kamis (24/8/2006).Survei tersebut dilakukan terhadap 700 responden di 33 provinsi. Survei dilakukan pada 28 Juli hingga 3 Agustus 2006 dengan metode multistage random sampling. Teknik pencarian data wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini 3,8 persen.Sebanyak 61,4 persen responden menyatakan sangat khawatir penerapan perda bernuansa syariat Islam akan memicu konflik di masyarakat, tidak khawatir 17 persen dan yang tidak tahu sebesar 21 persen.Responden terdiri dari berbagai unsur agama, yakni Islam, Kristen dan lain-lain. Untuk agama Islam sebesar 86,5 persen, Kristen 11,8 persen, dan lain 1,7 persen.Untuk yang beragama Islam, 59,7 persen responden khawatir terhadap penerapan perda bernuansa syariat Islam. Sebanyak 19,8 persen responden tidak khawatir, dan 20,5 persen responden mengaku tidak tahu-menahu.Sedangkan untuk responden yang beragama Kristen, sebanyak 69,5 persen responden mengaku khawatir, 2,4 persen tidak khawatir dan 28,1 persen tidak tahu-menahu."Hasil survei ini mencerminkan apresiasi secara umum masyarakat Indonesia terhadap pemberlakuan perda bernuansa syariat Islam," kata Denny.Responden juga setuju jika peraturan mengenai minuman keras, judi, dan pelacuran tidak dibuat dalam bentuk peraturan daerah. Sebab hal itu sudah terwakili dalam KUHP. Rinciannya 53 persen setuju, 24 persen tidak setuju, dan 22,7 persen tidak tahu.LSI juga melakukan survei tentang sistem politik yang ideal bagi Indonesia terhadap responden yang sama. Hasilnya, 69,6 responden setuju Pancasila sebagai sistem politik yang ideal bagi Indonesia.Hanya 11,5 persen responden yang melihat negara Islam Timur Tengah sebagai bentuk ideal bagi Indonesia. Selebihnya, 3,5 persen melihat Barat sebagai sistem ideal. Sisanya, yakni 13,3 persen mengaku tidak tahu."Survei ini menunjukkan fenomena masyarakat muslim Indonesia yang moderat. Sekaligus menunjukkan realitas politik Indonesia yang juga moderat," tutur Denny. (djo/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads