Kasus Covid-19 di RI terus melandai. Sejumlah aturan, salah satunya penggunaan masker juga sudah dilonggarkan.
Ketua Satgas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Dr dr Erlina Burhan menerangkan masker boleh tidak dipakai di transportasi umum seperti KRL atau Transjakarta. Asal syarat booster dan pola hidup sehat sudah terpenuhi.
"Kalau sehat, sudah vaksin booster, PHBS atau pola hidup bersih dan sehat jalan, nggak pakai masker nggak apa-apa (di transportasi umum)," ujar dr Erlina di Kantor PB IDI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu apa kata pengguna transportasi umum soal aturan bermasker di KRL hingga TransJakarta?
Salah seorang pekerja swasta, Nisa (23), mengaku hingga kini masih menggunakan masker ketika di TransJ. Dia merasa sudah nyaman dan potensi penularan penyakit lain selain Covid-19.
"Karena kan penyakit bukan COVID aja. Kalau misalkan orang lagi batuk terus dia bersin-bersin, terus kena penumpang yang lain ya itu juga tetep nggak nyaman. Jadi ya better kalau masih pakai masker gitu walaupun bukan karena COVID," kata Nisa ketika ditemui di Halte Cawang UKI, Jumat (10/3/2023).
Sementara itu, pengguna TransJ, bernama Pratiwi (22) merasa sudah menjadi kebiasaan menggunakan masker. Dia merasa janggal jika beraktivitas tanpa masker.
"Kalau misalkan aku sendiri karena masker tuh notabenenya jadi apa ya istilahnya, kan udah lama ya, udah 2 tahun lebih gitu kan. Kayak orang disuruh pakai masker, jadi rasanya itu jadi bagian kebiasaan gitu lho. Jadi ngerasa kalau nggak pakai masker itu kayak jadi aneh gitu kalau di tengah keramaian," kata Pratiwi, yang ditemui di Halte Penas Kalimalang.
Suara Pengguna KRL
Sinta, salah satu penumpang yang sedang transit di Stasiun Duri mengatakan masker tetap harus dipakai saat naik kereta. Menurutnya penggunaan masker sebagai proteksi diri dari virus.
"Harus tetap pakai sih, soalnya kan di kereta kan rame banget ya, kita juga nggak tahu orang-orang sehat apa ngga, jadi ya cari aman aja," tutur Sinta.
Di sisi lain, pengguna KRL lainnya bernama Soleh (41) mengatakan penggunaan masker di dalam transportasi umum sudah tidak diperlukan lagi. Soleh hanya menggunakan masker apabila ingin naik kereta.
"Kan pandemi udah selesai, di luar negeri orang-orang juga udah kaga pake masker. Jadi ya ngapain sih masih pake," ucap Soleh.
Cerita Pengguna MRT Pakai Masker karena Aturan
Ageng (40) mengatakan penggunaan masker di transportasi umum sudah tidak diperlukan lagi karena dinilai sudah aman. Ageng mengaku dirinya menggunakan masker karena ditegur petugas.
"Menurut saya sih enggak usah pake masker lagi karena sudah aman. Soalnya saya kerja udah enggak pakai masker, solat udah enggak pakai masker, ketemu orang di restoran udah enggak pakai masker. Menurut saya udah enggak diperlukan lagi sih," kata Angga di sekitar Stasiun MRT Bundaran HI.
"Ya tadi ditegur. Tadi saya masuk nggak pakai masker ditegur disuruh pakai masker," ungkapnya.
Dia juga menganggap aturan penggunaan masker di transportasi umum perlu dihapus.
"Dihapus aja lah (aturan penggunaan masker), enggak usah diribet-ribetin," ungkapnya.
Pengguna MRT lainnya, Sobri, menilai penggunaan masker di transportasi umum perlu dihapuskan karena sudah aman dari pandemi covid-19. Dia menanggap peraturan yang sudah dihapuskan oleh Presiden Joko Widodo belum diterapkan di berbagai tempat.
"Saya kira sih karena sudah tidak ada tanda penyebaran covid mending dihapuskan saja. Artinya apa yang diterapkan oleh Presiden (soal penggunaan masker) belum diterapkan di bawahnya," tambahnya.
Simak Video 'Rencana Ganti Status ke Endemi, Kemenkes RI Bicara dengan WHO':