Pemerintah Kota Bogor bersama Grab meluncurkan Lawang Rangga Gading sebagai sentra kuliner baru di kawasan Suryakencana. Soft launching Lawang Rangga Gading dilakukan Wali Kota Bogor Bima Arya bersama Director of Business Grab Indonesia Iki Sari Dewi dengan membunyikan kentongan dan mangkok ayam jago.
Sebelum dijadikan pusat kuliner, Pemkot Bogor lebih dahulu melakukan penataan dan perbaikan infrastruktur Jalan Rangga Gading yang semula kumuh menjadi pusat kuliner. Bersama Grab, Pemkot Bogor kemudian membuat booth yang diperuntukan bagi para UMKM yang telah lama berdagang di sana.
Bima menilai kuliner di Kota Bogor menjadi salah satu sektor penunjang pertumbuhan ekonomi di Kota Bogor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah salah satu contoh yang membuat pertumbuhan ekonomi di Kota Bogor lebih tinggi dari Jawa Barat dan lebih tinggi dari nasional karena kuliner," kata Bima dalam keterangan tertulis, Kamis (9/3/2023).
Bima menjelaskan pengunjung Lawang Rangga Gading dapat menikmati berbagai kuliner khas di antaranya, Lomie, es podeng, es pala, es doger, batagor, soto mie, laksa, combro, kue basah, bubur, cakwe, nasi uduk dan lainnya. Lawang Rangga juga dilengkapi dengan ornamen mural nuansa Jalan Suryakencana yang memberikan pengalaman berbeda bagi wisatawan yang berkunjung ke Bogor.
Dalam kesempatan tersebut, Bima berpesan agar Lawang Rangga Gading dijaga dari tangan-tangan jahil seperti vandalisme dan lainnya sehingga bisa tetap bersih dan indah.
Sementara itu, Director of Business Grab Indonesia Iki Sari Dewi menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Bogor atas kesempatan kolaborasi yang diberikan sehingga pihaknya dapat menyulap Suryakancana menjadi 'the best Chinatown' di Indonesia.
"Kami percaya kolaborasi Grab dengan pemkot ini bisa mendukung pariwisata lokal dan meningkatkan mata pencaharian masyarakat dan berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan UMKM di Kota Bogor," paparnya.
"Semua UMKM ini juga telah terdigitalisasi. Jadi sudah masuk ke GrabFood, kuliner ini bisa dinikmati oleh masyarakat Kota Bogor dengan pemesanan online," sambungnya.
Dalam hal ini, Grab juga memberikan fasilitas on board kepada para UMKM menjadi On Kios. dengan demikian, pedagang UMKM bisa melakukan top up OVO, pembayaran listrik, isi pulsa, dan lainnya untuk menambah pemasukan.
Kolaborasi antara Pemkot Bogor dan Grab pun dirasakan manfaatnya oleh penjual UMKM. Salah seorang penjual Batagor 1000 Do'a Wahyudi mengaku selama puluhan tahun, sejak turun temurun ia telah berjualan menggunakan gerobak. Dengan adanya kolaborasi, dirinya bersyukur telah memiliki booth.
"Kalau ayah jualan dari 1985, kalau saya dari sekitar 1995 sampai sekarang, jadi turun menurun. Dan Alhamdulillah sekarang sudah rapi di sini, kita juga bisa jualan di booth," pungkasnya.
(akd/ega)