Kebijakan sistem satu arah atau one way di empat simpang di Tangerang Selatan yang diterapkan pagi hari dikeluhkan warga. Dinas Perhubungan (Dishub) Tangsel mengklaim kebijakan itu justru mampu mengurai kepadatan kendaraan.
"Kami hanya menyajikan pelayanan berusaha terbaik untuk masyarakat. Apabila belum maksimal kami siap menerima masukan apa pun dari seluruh masyarakat," ujar Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Tangerang Selatan Arif Afwan Taufani ketika dihubungi, Kamis (8/3/2023).
Empat simpang yang diterapkan one way di Tangsel adalah simpang Buaran, Viktor, Muncul, dan Bundaran Tekno. Dishub Tangsel membuka ruang diskusi kepada warga yang mengeluhkan kebijakan tersebut. Warga yang merasa keberatan bisa mendiskusikannya kepada Dishub Tangsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya kami membuka ruang diskusi dengan masyarakat," kata dia.
Arif menyebut penerapan one way di pagi hari telah menunjukkan hasil. Arus lalu lintas di 4 simpang tersebut lebih lancar.
"Kendaraan jadi lebih lancar, kecepatan sedikit ada peningkatan tidak stuck seperti sebelumnya terutama di simpang muncul, dan pastinya para pengguna jalan juga lebih teratur dan tertib," kata dia.
Sebelumnya diberitakan warga mengeluh kesusahan akibat penerapan one way tersebut. Warga mengatakan harus memutar kendaraan jauh karena one way.
"Nggak beda jauhlah susah, karena jauh (jalannya). Macet sih nggak, kalau masalahnya harus muter jauh," ujar seorang warga, Anwar (50), di Jalan Puspiptek, Tangsel, Rabu (8/3).
Anwar mengatakan, sejak sistem satu arah diberlakukan, memang kemacetan berkurang. Namun yang jadi masalah, menurut Anwar, jarak tempuh menjadi makin jauh.
"Jaraknya jauh. Mending jangan dah sistem (satu arah), biar biasa aja. Kalau waktu macet mah macet," kata dia.
Hal senada disampaikan pengendara motor lainnya, Maman (54). Dia menyebutkan sistem satu arah menyusahkan karena menambah jarak perjalanan.
"Ya nyusahin ya, apalagi gini, kita sebagai Gojek terutama dapet (orderan) kita harus muter. Itu yang bikin susahnya," kata Maman di Jalan Puspiptek, Rabu (8/3).
Maman, yang setiap hari melewati jalur ini, merasa keberatan atas adanya sistem satu arah. Dia berharap sistem satu arah dihapuskan.
"Merasa keberatan. Saya mah syukur-syukur dikembalikan ke jalan yang normal," sebutnya.
Maman menuturkan, semenjak diberlakukan satu arah, tidak terjadi lagi kemacetan. Namun jarak tempuh menjadi lebih jauh.
"Ya kan gini, kalau untuk macet emang udah nggak ada macet ya. Cuma nggak enak kalau harus muter terlalu jauh," ungkapnya.
(idn/idn)