BMKG Respons Heboh Peneliti Belanda Prediksi Gempa Besar di RI Awal Maret

BMKG Respons Heboh Peneliti Belanda Prediksi Gempa Besar di RI Awal Maret

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Selasa, 07 Mar 2023 14:54 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi di Indonesia
Foto ilustrasi gempa bumi. (Mindra Purnomo/detikcom)
Jakarta -

Ramai perbincangan di Twitter soal prediksi gempa besar yang lebih dari 7 magnitudo di Indonesia. BMKG menjelaskan soal prediksi potensi gempa besar ini.

Awalnya, keramaian ini berawal dari prediksi Solar System Geometry Survey (SSGEOS). Peneliti SSGEOS Frank Hoogerberts dalam video yang dibagikan oleh channel SSGEOS memaparkan soal potensi gempa ini. Dia memprediksi gempa bumi bisa terjadi pada 6-7 Maret 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Frank menjelaskan soal potensi gempa besar yang akan terjadi di minggu pertama Maret ini. Prediksi ini berdasarkan rekaman fluktuasi atmosfer yang direkam pada 21 Februari oleh SSGEOS.

ADVERTISEMENT

"Mungkin ada beberapa peristiwa seismik, jauh di atas 6 magnitudo di minggu pertama bulan Maret ini," ujar Frank dalam video tersebut seperti dilihat detikcom, Selasa (7/3/2023).

Dia menjelaskan bahwa peristiwa seismik ini bergerak dari Jepang hingga Indonesia. "Dari Kamchatka, Kepulauan Kuril dan di Jepang di utara, Filipina dan juga Sulawesi, Halmahera, bahkan mungkin Laut Banda Indonesia," ungkapnya.

Lihat juga Video '17 Persen Wilayah RI Diprediksi Masuk Musim Kemarau Mulai April':

[Gambas:Video 20detik]



Bagaimana penjelasan BMKG? Baca halaman selanjutnya.

Penjelasan BMKG

Dalam sebuah artikel di situs BMKG yang ditulis oleh Marniati dan Imanuela Indah Pertiwi, ada penjelasan soal ini. Dalam artikel tersebut dinyatakan bahwa gempa bumi tidak dapat diprediksi.

"Sampai saat ini, detik ini, BMKG sebagai instansi pemerintah yang me-monitoring kejadian gempa bumi di Indonesia selalu menginfokan kepada masyarakat bahwa gempa bumi tektonik tidak dapat diprediksi waktu kejadiannya, baik hari, tanggal, jam, menit, hingga detiknya. Hal yang sangat perlu diketahui bahwa wilayah Indonesia tidak dapat terhindar dari kejadian-kejadian gempa bumi," ujarnya dalam artikel tersebut, Selasa (7/3/2023).

BMKG memaparkan bahwa kondisi ini terjadi karena letak wilayah Indonesia yang berada dan diapit oleh tiga hingga empat lempeng utama dunia. Lempeng-lempeng tersebut terus bergerak setiap detiknya, akibat dari panas di dalam inti bumi yang menggerakkan partikel-partikel penyusun lempeng.

"Waktu dari pergerakan lempeng untuk melepaskan energinya inilah yang belum dapat diprediksi sampai saat ini," jelas BMKG.

Kendati demikian, pergerakan lempeng ini memiliki kecenderungan. BMKG mencontohkannya lewat lempeng Indo Australia yang cenderung bergerak ke arah timur laut, Lempeng Eurasian (Sundaland Block) yang cenderung bergerak ke arah tenggara, serta Lempeng Pasifik dan Lempeng Philipina yang bergerak ke arah barat laut. Inilah yang menjadi penyebab terjadinya gempa besar.

"Pertemuan antar lempeng ini ditandai dengan bentuk segitiga pada garis hitam Panjang. Batas pertemuan antar lempeng dunia berada di sepanjang pesisir barat Pulau Sumatera, pesisir selatan Pulau Jawa, Bali, NTT, pesisir utara Maluku dan Papua, pesisir barat Maluku Utara, serta pesisir utara Pulau Sulawesi. Pergerakan pada batas lempeng ini sangat berpotensi memicu terjadinya gempa bumi dengan kekuatan magnitude yang sangat besar," jelasnya.

Lebih lanjut, BMKG juga menyoroti prediksi Frank soal gempa di Laut Banda. BMKG memaparkan bahwa kejadian gempa bumi di Laut Banda lebih banyak di pengaruhi oleh sesar berada di sekitar Nusa Tenggara Timur bagian utara dan Maluku.

"Jika dilihat dari proses tektoniknya, keberadaan sesar di daerah ini juga sangat kompleks. BMKG me-monitoring adanya cluster kejadian gempa bumi di Laut Banda dengan magnitudo yang cukup besar. Terdapat sekitar 18 sumber sesar yang berpotensi memicu terjadinya gempa bumi di Laut Banda," lanjutnya.

Halaman 2 dari 2
(rdp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads