Universitas Pertahanan menggelar acara pelatihan pertahanan di bidang kesehatan hingga logistik. Pelatihan ini juga memakai kurikulum yang dibuat oleh WHO.
Dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Selasa (7/3/2023) acara kegiatan The 1st WHO-RIDU (The Republic of Indonesia Defense University) Emergency Medical Teams (EMTs) Pilot Training. Acara ini dibuka langsung oleh Rektor Unhan RI, Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, M.Sc.
Pembukaan pelatihan ini juga dihadiri langsung oleh Network Lead EMT, WHO HQ Dr. Flavio Salio didampingi oleh Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unhan RI selaku Ketua Multi-Country Training Hub for Health Emergencies Operational Readiness (MULTHEOR) Indonesia, Prof. Dr. apt. Yahdiana Harahap, M.S.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan ini bertempat di Ruang Teater Gedung Auditorium, Lantai 2, Kampus Bela Negara Unhan RI, Sentul. Senin (6/3/2023).
Pembukaan pelatihan ini diawali dengan pembacaan laporan latar belakang terbentuknya MULTHEOR Indonesia oleh Ketua MULTHEOR Indonesia. Dalam laporan tersebut disampaikan, pada pembentukan MULTHEOR Indonesia, Unhan RI mengajukan tiga topik pelatihan yaitu Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (Public Health Emergency), Kesehatan dan Manajemen Logistik (Medical and Logistical Management) serta Kesehatan Masyarakat dan Dampak terhadap Ekonomi (Medico Socio-Economic Aspect).
Melalui laporannya dijelaskan, topik pertama yang dikembangkan oleh MULTHEOR Indonesia adalah Medical and Logistical Management, khususnya Emergency Medical Teams (EMT). WHO sudah membentuk Emergency Medical Teams Training Hubs di tingkat internasional.
Oleh karena itu EMT yang dikembangkan di Unhan RI mengikuti arahan WHO dan menggunakan kurikulum, modul serta panduan yang telah dibuat oleh WHO. Kegiatan pelatihan EMT Pilot Training ini akan dipandu langsung oleh Faculty Team WHO sehingga diperoleh kualitas sesuai standar internasional.
Sementara itu, Ketua MULTHEOR Indonesia juga menyampaikan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 24 orang peserta yang berasal dari Unhan RI, Kemhan RI, Kemenkes RI, BASARNAS, BNPB, dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Rektor Unhan RI juga menjelaskan bahwa Pelatihan EMT ini sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) Pemerintah Indonesia dan WHO, dalam pendirian dan pengoperasian Multi-Country Training Hub for Health Emergency Operational Readiness termasuk Emergency Medical Teams (EMT) Training Hub di Indonesia.
Dari kesepakatan ini WHO mendelegasikan Unhan RI sebagai pusat keunggulan pertama yang akan fokus pada Pelatihan EMT dalam perspektif Biosecurity - Biodefense untuk meningkatkan kapasitas keamanan dan kesehatan berskala nasional, regional, dan global.
Kegiatan pembukaan pelatihan EMT ini diakhiri dengan kegiatan foto bersama seluruh Pejabat Eselon I dan II Unhan RI, bersama Faculty Team WHO, dan Pejabat Undangan dilanjutkan foto bersama dengan peserta pelatihan EMT WHO-RIDU.
(rdp/dhn)