Longsor di Natuna menewaskan belasan orang. Bencana tanah longsor tersebut terjadi di Serasan dan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Selain itu, beberapa orang juga dilaporkan hilang akibat bencana longsor Natuna tersebut. Berikut informasi selengkapnya.
Kronologi Longsor di Natuna
Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt menjelaskan kronologi longsor di Natuna. Peristiwa itu berawal dari hujan lebat yang terjadi sejak Minggu (5/3/2023) hingga Senin (6/3/2023).
"Pada hari Minggu tanggal 05 Maret 2023. Sekira pukul 18.30 WIB mulai terjadi hujan lebat di daerah Desa Air Nusa Kecamatan Serasan Timur yang tak kunjung berhenti sampai pada hari Senin tanggal 06 Maret 2023," kata Harry melalui keterangan tertulis, Senin (6/3/2023).
Lalu pada Senin (6/3/2023) pukul 04.30 WIB, longsor pun terjadi. Longsor itu menimbun rumah, kebun, hingga sumber air minum warga.
"Sekira pukul 04.30 Wib di daerah Bukit rumah lekuk mengalami tanah longsor yang mengakibatkan rumah, kebun warga dan sumber air minum milik warga tidak berfungsi di sebabkan tertimbun oleh tanah longsor," tambahnya.
Jumlah Korban: 15 Meninggal, 42 Hilang
Dilansir detikSumut, tanah longsor Natuna menyebabkan 15 orang meninggal dunia. Jenazah korban berhasil ditemukan dan dievakuasi oleh tim penyelamat.
"Laporan dari Tim SAR gabungan terbaru saat ini berhasil mengevakuasi 15 Jenazah korban Longsor di Serasan Natuna," kata kepala BPBD Kepri Muhammad Hasbi, Senin (6/3/2023).
Semantara itu per Selasa (7/3/2023), sebanyak 42 orang dinyatakan hilang. Tim SAR terus bergerak untuk mencari korban longsor Natuna yang masih hilang.
"Untuk korban yang dinyatakan hilang atau belum ditemukan ada 42 orang. Rencananya hari ini akan dilakukan pencarian kembali," ujar Hasbi, Selasa (7/3/2023).
Akibat longsor di Pulau Serasan itu, sebanyak 4 orang mengalami luka berat. Sedangkan 4 orang korban dalam keadaan kritis.
"Untuk korban kritis sebanyak 3 orang rencana akan dievakuasi untuk perawatan lebih baik di Pontianak, mereka rencananya akan dikirim menggunakan Kapal Bukit Raya milik Pelni ke Pontianak hari ini. Untuk satu korban kritis akan dikirim via pesawat melalui Bandara Ranai," jelas Hasbi.
Ada Kendala Proses Evakuasi
Proses evakuasi korban bencana longsor di Natuna, Kepulauan Riau sulit dilakukan. Pasalnya, tidak ada berat di lokasi kejadian.
Kepala BPBD Kepri, Muhammad Hasbi, menyebutkan selain kendala alat berat, evakuasi juga terhambat jarak.
"Kendala kita untuk evakuasi cukup sulit selain jarak, ini kan lokasinya di kecamatan jadi sifatnya alat berat tidak ada. Sisi lain longsor ini kan menyangkut material tanah dan segala macam," katanya, Senin (6/2/2023).
Tambahan Petugas Penyelamat untuk Evakuasi Korban
Personel gabungan dari berbagai instansi terkait dikerahkan dari Natuna besar ke Pulau Serasan. Tim gabungan itu juga diketahui membawa logistik untuk para korban.
"Dukungan perbantuan personil, beserta seluruh tim SAR gabungan dari Natuna estimasi tiba di Kecamatan Serasan pada malam ini sekitar pukul 22.00 WIB," ucap Kepala BPBD Kepri, Muhammad Hasbi, Senin (6/3/2023).
1.216 Orang Mengungsi
Sebanyak 1.216 orang mengungsi akibat bencana tanah longsor di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Ada empat lokasi pengungsian, yaitu:
- Pengungsian PLBN menampung 219 orang
- Pengungsian Puskesmas Serasan menampung 215 orang
- Pengungsian Pelimpak dan Masjid Alfurqon menampung 500 orang
- Pengungsian SMA 1 Serasan menampung 282 orang
Simak Video 'Longsor di Natuna: 42 Orang Hilang, 1.216 Mengungsi:
(kny/imk)