Kebakaran hebat melanda Depo Pertamina Plumpang, Kecamatan Koja, Jakarta Utara (Jakut). Salah satu warga Abdurrohim mengaku menyaksikan kebakaran tersebut saat video call bersama anaknya.
"Saya ini di Rumah Sakit Koja tempat kerja, anak saya lagi video call sama saya. Kata anak saya yang laki, 'Dek, Mah, kebakaran, pergi, pergi', pas dilihat benar kebakaran, itu kamera lagi video call, masih ada satu titik (api), belum nyambar ke mana-mana, belum meledak, belum gede," kata Abdurohim di Posko Pengungsian PMI Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).
Abdurrohim mengatakan saat video call tersebut mendengar ledakan dua kali. Setelah itu, api terlihat membesar.
"Dua kali, pertama baru keluar satu titik (api) doang, (ledakan) kedua baru gede," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kamera video call tersebut, Abdurrohim melihat kepulan asap tampak tebal. Dia kemudian meminta keluarganya sedikit lebih tenang.
"Itu posisi masih di satu titik, belum ada yang kebakar, di dalam tembok, karena posisi gas yang ke mana-mana udah pada nggak kuat, istri saya pada pergi, saya bilang tunggu, diam, karena istri saya serangan jantung, saya bilang tenangin dulu, kalau udah tenang baru ajak pergi pelan-pelan," katanya.
Abdurrohim mengatakan keluarganya dalam kondisi selamat. Namun dia menyebut kondisi rumahnya telah hancur akibat kobaran api.
"Alhamdulillah selamat. Rumah kondisinya rata sudah, udah lihat tadi pagi sempat nengokin, mau diapain lagi," tuturnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina(Persero) Nicke Widyawati mengungkap jumlah korban sebanyak 18 orang dinyatakan meninggal dunia. Sebanyak 35 orang korban terdampak masih dirawat di beberapa rumah sakit yang ada di Jakarta.
"Kebakaran pipa di Terminal Plumpang ini telah menyebabkan 18 orang yang meninggal," kata Nicke di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Sabtu (4/3/2023).
"Ada 35 orang yang saat ini dirawat. Di RSPP ini ada 25 orang, di Rumah Sakit Pertamina Jaya ada 2 orang, di RSUD Koja ada 3 orang, RSCM 1 Orang, RS Tugu Koja 2 orang, RS Pelabuhan 2 orang," ujarnya.
Pertamina Komitmen Bantu Korban
Nicke juga menyampaikan permintaan maaf atas kasus kebakaran Depo Plumpang. Dia menegaskan pihaknya berkomitmen untuk membantu para korban terdampak.
"Kepada korban yg meninggal juga kepada korban yang sedang menjalani perawatan. Seluruh biaya sampai dinyatakan sembuh dan sampai pulang dan bisa beraktivitas seperti biasa akan sepenuhnya ditanggung oleh Pertamina," kata Nicke.
Nicke mengatakan pihaknya juga akan menjamin ketersediaan kebutuhan masyarakat yang saat ini tengah berada di posko pengungsian imbas rumah yang terbakar.
Melalui RSPP, Pertamina juga akan memberikan perawatan yang ekstra kepada korban yang mengalami luka bakar imbas insiden yang terjadi.
"Kami memahami ini memerlukan proses karena biasanya luka bakar memerlukan perawatan panjang. Tapi kami pastikan memberikan penanganan medis terbaik di RSPP di sini memiliki penanganan luka bakar terbaik," jelasnya.
(amw/eva)