Seorang tahanan anak Polrestabes Surabaya yang dititipkan di shelter anak Pemkot Surabaya diduga menjadi korban penganiayaan. Penganiayaan diduga dilakukan oknum Linmas Kota Surabaya.
Ketua Surabaya Children Center Crisis (SCCC) Sulkhan Alif mengatakan oknum Linmas itu diduga menganiaya korban yang masih berusia 17 tahun di dalam shelter. Alif, yang menjadi pendamping anak berhadapan dengan hukum, menyampaikan bahwa pada 28 Februari lalu salah satu staf SCCC sedang melakukan pendampingan sekaligus penelitian untuk BAPAS Surabaya. Staf itu kemudian bertemu dengan korban yang mengaku dianiaya.
"Pada saat itu staf kami mendampingi anak ini. Kok kelihatan seperti baru menangis. Kemudian ditanya, 'kamu kenapa kok menangis, kamu terharu ta?' karena waktu itu orang tuanya datang. 'Ndak Pak, mata saya perih'," kata Alif seperti dilansir detikJatim, Jumat (3/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak itu kemudian mengaku matanya perih karena sempat diberi balsem oleh salah satu oknum petugas Linmas yang berjaga di shelter milik Pemkot Surabaya itu. Alif menjelaskan korban mengaku petugas itu hendak melakukan rukiah.
"'Mata saya perih dikasih balsem sama petugas'. Pengakuannya begitu," ujar Alif.
"Kenapa kok di kasih balsem? Alasannya katanya mau dirukiah. Terus mata sebelah kiri itu kenapa? 'Ini dipukul mas'," kata Alif menirukan perkataan korban.
Simak selengkapnya di sini.
Simak juga Video 'Prajurit TNI AD Hajar Warga di Tapos Depok, Kini Diproses Hukum!':