Cerita Mahasiswa RPL Desa Kuliah Sambil Jemur Gabah, Dapat IPK 3,23

Yudistira Perdana Imandiar - detikNews
Jumat, 03 Mar 2023 11:54 WIB
Foto: Kemendes
Jakarta -

Tanggal 3 Maret diperingati sebagai Hari Peringatan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa. Melalui program tersebut, para perangkat desa bisa mendapatkan akses menempuh pendidikan sarjana sembari tetap mengabdi untuk desanya.

Peringatan Hari RPL Desa dipusatkan di Gedung Olahraga Bojonegoro, Jumat (3/3). Acara dihadiri 1.500 peserta, dari kalangan akademisi perguruan tinggi negeri se-Pulau Jawa, Bupati se-Pulau Jawa, pejabat Kemendesa PDTT, aparat pemda, dan 997 mahasiswa RPL Desa.

Saat memberi kuliah umum, Menteri Desa PDTT A Halim Iskandar menyatakan dirinya telah membaca laporan hasil RPL Desa. Dari podium, Halim Iskandar menanyakan pengalaman belajar pada mahasiswa RPL Desa. Seorang mahasiswi menceritakan dirinya berkuliah sembari menjemur gabah.

"Yang disampaikan teman Pak Menteri itu benar. Saya masuk program studi Manajemen di Unesa Surabaya. Kuliah sambil bekerja. Saya menjemur gabah sambil berkuliah, sambil Zoom. Bahkan karena di desa kadang-kadang sinyal internet anjlok, saya lari-lari mencari sinyal," cerita mahasiswi itu disambut tepuk tangan hadirin.

Mendes lantas bertanya berapa indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswi itu.

"3,23, Pak Menteri," jawabnya.

Halim Iskandar menegaskan mahasiswa RPL Desa sudah harus melangkah lebih lanjut, karena sudah masuk semester ketiga. Sebentar lagi mereka masuk semester keempat, dan mempersiapkan skripsi.

"Kemendesa PDTT siap mendampingi mahasiswa RPL Desa, dan menyediakan seluruh data dan informasi yang diperlukan," sebut Halim Iskandar.

Dalam RPL Desa itu pengalaman kerja, hasil kerja, prestasi kerja, dan karya lain, dikonversi menjadi kredit semester. Dalam kerja sama Kemendes PDTT dengan penyandang dana Pemda Bojonegoro, Universitas Negeri Surabaya, dan Universitas Negeri Yogyakarta menyepakati pengalaman kerja dari desa dikonversi menjadi 72 SKS. Maka, mahasiswa RPL Desa cukup melanjutkan pencarian kredit 72 SKS lainnya, atau hanya berkuliah 2 tahun (4 semester).

"Melalui RPL Desa, kepala desa, perangkat desa, anggota Badan Permusyawaratan Desa, pengelola BUM Desa, pendamping desa, dan pegiat desa lainnya, yang telah lulus SMU dan sederajat, bisa menggunakan pengalamannya untuk melanjutkan kuliah jenjang sarjana," kata Halim Iskandar.

Peringatan Hari RPL Desa diakhiri dengan peluncuran Program RPL Desa jenjang magister. Kemendes PDTT, Pemda Bojonegoro, Universitas Negeri Sebelas Maret, dan Universitas Brawijaya sepakat membuka program tersebut. Program studi S2 yang dibuka, antara lain program studi agribisnis, ekonomi pertanian, penyuluhan pembangunan, sosiologi, teknologi pendidikan, teknik sipil, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, serta perencanaan wilayah dan kota.

"Keberhasilan RPL Desa setahun terakhir mengilhami Pemda Bojonegoro untuk menambah program beasiswa satu desa sepuluh sarjana," ungkap Bupati Bojonegoro Anna Muawanah.

Simak juga 'Kala Cindy Monika Si Gamer Cantik Sekaligus Mahasiswi Kedokteran':






(fhs/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork