Parida Sempat Lihat Serial Killer Dede Gali Kubur, Ternyata untuk Dirinya

Parida Sempat Lihat Serial Killer Dede Gali Kubur, Ternyata untuk Dirinya

Wildan Noviansah - detikNews
Kamis, 02 Mar 2023 21:15 WIB
Solihin alias Duloh (63), eksekutor serial killer Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat
Solihin alias Duloh (63), eksekutor serial killer Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat. (Wildan Noviansah/detikcom)
Jakarta -

TKW bernama Parida, korban serial killer Wowon Erawan alias Aki (60) cs, dimasukkan ke lubang galian setelah dibunuh dengan cara diberi kopi beracun dan dicekik. Ironisnya, Parida sempat menyaksikan saat para tersangka menggali lubang kuburan yang ternyata disiapkan untuk dirinya.

Hal tersebut terungkap dalam rekonstruksi yang digelar Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya di rumah kontrakan di Kertajaya, Cianjur, Kamis (2/3/2023). Dalam adegan rekonstruksi, sekitar Februari 2021, perencanaan pembunuhan mulai muncul setelah Parida pulang dari Arab Saudi.

Melalui peran Aki Banyu, Wowon memerintahkan Duloh dan Dede untuk mulai menggali lubang di rumah kontrakan yang ditempati Parida. Ironisnya, proses penggalian lubang juga disaksikan oleh Parida dan Yeni. Yeni merupakan korban Wowon cs tetapi selamat dari maut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal lubang tersebut akan digunakan untuk kuburan Parida nantinya. Lubang tersebut digali selama 6 hari lamanya.

"Yeni dan Parida ikut melihat saat Dede dan Duloh menggali lubang," kata Kanit 2 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Eko Barmula saat membacakan adegan.

ADVERTISEMENT

Memasuki Juli, atas perintah Aki Banyu, Duloh mulai melancarkan aksinya dengan cara meracik kopi yang dicampur racun tikus. Setelah meminum kopi, Parida mengaku lemas kepada Duloh, namun diperintahkan untuk tidur.

Tak lama setelahnya, mulut Parida pun mengeluarkan busa. Alih-alih membantu, Duloh justru mencekik Parida selama 30 menit hingga meninggal dunia.

"Duloh mencekik korban Farida dengan tangan kanan, tangan kiri menutup hidung dan mulut dengan diperkuat dengkul kiri menekan tangan kiri korban dan kaki kanan menekan tangan kanan korban selama 30 menit," kata Eko.

Setelah meninggal, Duloh lantas menggendong Parida untuk menguburnya di dalam lubang yang sudah disiapkan. Karena berat, akhirnya Parida pun diseret menuju lubang galian.

"Duloh memasukkan 6 karung tanah dan galian tanah ke dalam lubang. Setelah semuanya masuk dan dibersihkan, Duloh meratakan dengan tanah galian setelah rata diberesin dengan baru keramik ditumpuk," jelasnya.

(wnv/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads