Pakar Gestur: Jokowi Marah dan Kecewa Saat Bicara soal Pejabat Hedonis

Pakar Gestur: Jokowi Marah dan Kecewa Saat Bicara soal Pejabat Hedonis

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Kamis, 02 Mar 2023 16:34 WIB
Ekspresi Jokowi saat menyoroti gaya hidup hedonis pejabat (dok. Sekretariat Presiden)
Ekspresi Jokowi saat menyoroti gaya hidup hedonisme pejabat. (dok. Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti fenomena hidup hedonisme pejabat saat membuka sidang paripurna di Istana Merdeka. Pakar ekspresi wajah dan gestur menyebut Jokowi marah saat menyampaikan hal ini.

Pakar ekspresi wajah dan gestur Handoko Gani awalnya menjelaskan bahwa Jokowi sebenarnya menyinggung soal mantan pejabat pajak Rafael Alun yang anaknya terjerat kasus penganiayaan. Rafael Alun juga diperiksa KPK karena harta kekayaannya tak wajar. Handoko menyebut Jokowi ekspresinya marah saat membahas ini.

"Pembahasan tentang kasus Rafael disinggung sekalipun tidak disebutkan namanya. Namun, di sini, Presiden marah lho, keliatan dari bibirnya yang mengulum masuk dan ditekan ketika beliau menyebutkan 'pantas rakyat kecewa'," ujar Handoko kepada wartawan, Kamis (2/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Jokowi juga sempat menunduk saat berbicara soal aparat. Menurut Handoko, ini merupakan campuran ekspresi marah dan kecewa.

"Ketika ngomong soal 'aparat' ini, sampai nunduk dan terhenti, kemudian melihat ke arah teks. Ini ekspresi marah yang campur kecewa juga. 'Jumawa dan pamer kuasa' terlihat juga ekspresi marah dan nyinyir di ujung bibir kiri," lanjutnya.

Lebih lanjut, Handoko mengatakan Jokowi juga menunjukkan ekspresi marah dan kesal saat menyoroti gaya pamer para pejabat di media sosial. Kemarahan Jokowi, kata Handoko, sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.

"Soal pamer-pamer di media sosial juga sama lagi mangkel. Ini saya rasa, pesan utamanya adalah soal Pelayanan dan Image ya. Berkali-kali lho. Saya sulit mengungkapkan dalam satu kata. Tapi artinya ini super marah, super kecewa, sampai sulit berkata-kata, sampai mikir juga harus diapain ini," jelas Handoko.

Simak Video 'Jokowi Sentil Pejabat yang Suka Pamer Kekayaan: Pantas Rakyat Kecewa!':

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya, pernyataan Jokowi ini disampaikan saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023). Jokowi menekankan seluruh pejabat atau aparatur sipil negara (ASN) seharusnya memastikan rakyat terlayani secara efektif.

"Kemudian yang kedua, yang berkaitan dengan bidang aparatur sipil negara dan reformasi birokrasi, inti reformasi birokrasi itu adalah rakyat terlayani, rakyat terlayani dengan baik, secara efektif, dan akuntabel," kata Jokowi.

Jokowi mengungkapkan turut membaca komentar kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah karena peristiwa yang melibatkan Ditjen Pajak hingga Bea-Cukai. Dia meminta semua sektor, bukan hanya Pajak dan Bea-Cukai, untuk hati-hati.

"Dari komentar-komentar yang saya baca, baik di lapangan maupun di kementerian, di media sosial, karena peristiwa di Pajak dan di Bea-Cukai," ujarnya.

"Saya tahu betul mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita aparat pemerintah dan hati-hati, tidak hanya urusan pajak dan bea cukai, ada kepolisian dan juga aparat hukum lainnya terhadap birokrasi yang lainnya dan kalau seperti itu," lanjut Jokowi.

Jokowi mengatakan pantas saja jika masyarakat kecewa jika ada pelayanan yang dianggap tidak baik. Sementara itu, sikap pejabat hanya pamer kekuasaan.

"Ya kalau menurut saya, pantas rakyat kecewa karena pelayanannya dianggap tidak baik, kemudian aparatnya perilakunya jemawa dan pamer kuasa, kemudian pamer kekuatan, pamer kekayaan, hedonis," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(rdp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads