Kementerian Desa PDTT (Kemendes PDTT) terus mendukung pemutakhiran data SDGs Desa. Kali ini, tim Kemendes PDTT turun langsung di Kabupaten Blitar, Jawa Timur untuk memutakhirkan data SDGs Desa di seluruh wilayah tersebut.
"Ini menjalankan arahan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Pada saat yang sama, ada tim kementerian serupa yang terjun ke Kebumen, Jawa Tengah. Sedangkan minggu lalu, tim turun di Bojonegoro, Jawa Timur," ujar Ketua Tim sekaligus Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan, Agus Kuncoro dalam keterangan tertulis, Kamis (3/2/2023).
Diketahui, pada situs https://sid.kemendesa.go.id terbaca waktu terakhir pemutakhiran data, yang kemudian diikuti profil desa, dan kebutuhan masing-masing warga desa. Di mana melalui sistem tersebut memperlihatkan ada sekelompok warga yang membutuhkan layanan kesehatan, pendidikan, bantuan warga miskin, fasilitas permukiman, dan sebagainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui situs tersebut, juga ditampilkan angka-angka yang bisa di klik dan kemudian langsung memunculkan daftar warga dan keluarga yang membutuhkan layanan tersebut.
"Inilah keuntungan melengkapi seluruh data warga, keluarga, rukun tetangga, dan data desa. Pemutakhiran data SDGs Desa 2023 memastikan ketepatan pemanfaat program-program pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat," jelas Agus Kuncoro.
Sebagai informasi, pada tahun 2021, Kabupaten Blitar pernah didampingi Kemendes PDTT untuk melaksanakan pendataan SDGs Desa. Hasil dari pendampingan tersebut, telah terkompilasi 858. 513 informasi warga desa, 278.610 data keluarga, serta data kewilayahan dari 4.047 rukun tetangga, dan 188 kondisi desa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Rully Wahyu Prasetyowanto mengatakan pendampingan tersebut mencakup banyak hal. Mulai dari masalah teknis admin hingga masalah psikologis relawan yang melakukan pendataan.
"Pendampingan kementerian mencakup penyelesaian masalah teknis admin desa di lapangan, maupun masalah psikologis untuk memotivasi kembali relawan pendata," terangnya.
Ia melanjutkan, tim kementerian memutakhirkan data bersama-sama relawan melakukan pendataan desa di Kecamatan Kanigoro, Kecamatan Wates, Kecamatan Binangun, Kecamatan Srengat, dan Kecamatan Ponggok. Diselesaikan pula pemutakhiran data di Kecamatan Kademangan, Kecamatan Panggungrejo, Kecamatan Talun, dan Kecamatan Nglegok.
Sebelumnya, Menteri Desa PDTT A Halim Iskandar telah menjelaskan sebagai metode partisipatoris, maka warga desa mengumpulkan sendiri data mikro by name by address keluarga dan warga desa. Sebab, fokus pemutakhiran data SDGs Desa ialah agar pemanfaatannya secara meluas.
Oleh karena itu, Halim mengatakan bupati dan wali kota memegang peran penting pendayagunaan data desa ini. Atas hal ini juga, Halim membeberkan peta jalan SDGs Desa yang menunjukkan langkah-langkah praktis tahunan yang bisa dilakukan pemerintah desa dan pemerintah daerah untuk memajukan desa.
Peta ini menjadi sumber dialog dalam musyawarah desa, hingga musyawarah perencanaan pembangunan kecamatan dan kabupaten. Sebelumnya, tim kementerian juga telah mendukung Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Kebumen untuk memutakhirkan data SDGs Desa. Ratusan desa segera berpartisipasi, sehingga data terbaru lahir pada sistem informasi desa
(ega/ega)