Irjen Teddy Klaim Sabu Diganti Tawas untuk Bonus Cuma Narasi, Bukan Perintah

Irjen Teddy Klaim Sabu Diganti Tawas untuk Bonus Cuma Narasi, Bukan Perintah

Silvia Ng - detikNews
Rabu, 01 Mar 2023 12:16 WIB
Eks Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa langsung melawan dakwaan jaksa soal menjual sabu hasil barang sitaan. Pihak Teddy Minahasa mengklaim kliennya dijebak.
Irjen Teddy Minahasa dan tim pengacaranya (A Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Mantan Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa mengatakan kalimat 'Sebagian BB (barang bukti) diganti tawas' ke eks Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara cuma narasi. Teddy mengatakan kalimat itu bukan perintah.

Hal itu disampaikan oleh Teddy saat menjadi saksi dalam sidang kasus narkoba dengan terdakwa AKBP Dody di PN Jakarta Barat, Rabu (1/3/2023). Teddy menceritakan sempat berkomunikasi dengan Dody sebelum konferensi pers atau press release kasus sabu.

"Berat yang dilaporkan ke saya itu kan bukti-bukti chat-nya masih ada. Itu 43 baru dari tiga tersangka, dari enam tersangka belum dilaporkan. Di situlah teka-teki saya," kata Teddy.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil penimbangan kotor menjadi 39,5 kilo. Akhirnya karena Dody menyatakan brutonya 41,4 kilogram ya untuk bahan rilis itu. Saya bilang pakai jumlah yang terbesar aja 41,5. Akhirnya Dody mengganti spanduk itu," lanjutnya.

Hakim lalu bertanya soal arahan Teddy kepada Dody saat dilaporkan berat akhir untuk konferensi pers. Teddy mengaku dirinya menyampaikan kalimat sebagian barang bukti diganti tawas untuk bonus anggota.

ADVERTISEMENT

"Begitu dilaporkan press release, Saudara apa arahannya?" tanya hakim ketua.

"Saya sempat melalukan semacam warning dengan narasi sebagian BB diganti tawas untuk bonus anggota," jawab Teddy.

Teddy mengatakan narasi itu dijawab 'Siap tidak berani' oleh Dody. Teddy lalu menjelaskan maksud narasi tersebut.

"Saudara Dody jawab 'Siap tidak berani'. Maksud saya dari kalimat itu, justru sebaliknya agar Saudara Dody tidak melakukan hal itu," ujar Teddy.

"Yang melatarbelakangi saya bertanya atau mengirim narasi itu karena perhitungan tadi yang masih janggal, dan pengalaman saya di lapangan, anggota sering melakukan penyimpangan-penyimpangan itu," imbuhnya.

Hakim lalu bertanya apakah narasi itu merupakan arahan untuk mengganti barang bukti sabu dengan tawas. Teddy membantahnya.

"Arahannya disisihkan atau diganti?" tanya hakim.

"Bukan arahan, saya hanya ngirim narasi. Makanya tidak ada kaitannya dengan awal saya ujug-ujug saja narasi itu lepas sebagian BB diganti tawas," jawabnya.

Teddy mengatakan narasi untuk bonus anggota itu merupakan narasi umum. Dia menjelaskan narasi itu justru bertujuan mengontrol Dody agar tak melakukan penyisihan barang bukti sabu.

"Apakah yang disisihkan itu untuk anggota atau diganti dulu, itu gimana maksudnya?" tanya hakim ketua.

"Bukan bermaksud demikian. Maksud saya justru mengontrol Saudara Dody agar tidak melakukan itu," jawab Teddy.

"Kalau bonus sesungguhnya saya realisasikan dalam bentuk reward," sambungnya.

Simak Video 'Pengakuan Irjen Teddy Kenal Linda di Hotel Classic Pecenongan Tahun 2005':

[Gambas:Video 20detik]



(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads