Pencarian bocah Abizar Rafael Pangestu yang hanyut di selokan Malang, Jawa Timur, belum menemui hasil usai hari ketujuh. Keluarga menggelar ritual larung sarung.
Sejauh ini, tim SAR dan relawan telah melakukan sejumlah upaya seperti penyisiran sungai secara manual dari Karangploso hingga Bendungan Sengguruh. Namun, upaya pencarian Abizar ini belum membuahkan hasil.
Kepala Pengendalian Lapangan Basarnas Surabaya Ainul Makhdin mengatakan larung tersebut dilakukan dari pihak keluarga untuk memohon kepada Tuhan agar pencarian bisa dipermudah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pihak keluarga, intinya memohon kepada Tuhan melalui perantara orang pintar. Kemudian diarahkan untuk melakukan larung," ujar Ainul saat ditemui detikJatim, Selasa (28/2/2023).
Ainul menyampaikan larung merupakan ritual menghanyutkan benda yang biasa digunakan korban ke sungai. Harapannya, dengan melakukan itu, pencarian akan dipermudah.
"Melarung benda misal pakaian, bunga atau bantal itu dihanyutkan atau dilarungkan ke sungai. Tujuannya untuk mempermudah pencarian," kata dia.
Sebelumnya, peristiwa nahas yang menimpa Abizar Rafael Pangestu itu terjadi pada Rabu (22/2/2023). Bermula saat korban bermain bola bersama teman sebayanya di bawah guyuran hujan deras, sekitar pukul 15.30 WIB.
Baca selengkapnya di sini
(idh/imk)